Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Awas! Banyak Ulama Modal Kartu Nama Bergelar Kyai Pakai Sorban

Ulama

Ilustrasi. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menteri Agama alias Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena ulama yang muncul hanya bermodalkan gelar tanpa memiliki kapasitas memadai.

Menag Nasaruddin Umar menyebut sebagai ulama modal kartu nama, bergelar kyai pakai sorban.

Menag Nasaruddin Umar membeberkan itu dalam acara Wisuda dan Pengukuhan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKU-MI) ke-1 tahun 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Banyak yang hanya bermodal mencetak kartu nama, memakai gelar haji atau kyai haji, mengenakan sorban, dan terlihat sangat berwibawa. Padahal, latar belakang keilmuan mereka sangat minim,” tegas Menag Nasaruddin Umar dilansir dari kemenag.go.id pada Sabtu (14/12/2024).

Menag Nasaruddin Umar menambahkan, kondisi ini dapat berdampak buruk pada pembinaan umat Islam di Indonesia.

“Kalau guru agama Islamnya tidak memiliki kapasitas, otomatis umatnya juga tidak akan maksimal. Oleh karena itu, program Pendidikan Kader Ulama ini harus menjadi standar baru,” ujar Menag Nasaruddin Umar.

Beasiswa untuk Cetak Ulama Berkapasitas Internasional

Pendidikan Kader Ulama-Masjid Istiqlal (PKU-MI) adalah program kolaborasi antara Masjid Istiqlal, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini memberikan beasiswa magister dan doktoral bagi calon ulama dengan kurikulum yang mengintegrasikan studi formal di universitas dalam negeri dan pelatihan internasional.

Para wisudawan-wisudawati angkatan pertama ini telah menyelesaikan pendidikan setingkat magister di universitas masing-masing. Selain itu, mereka mengikuti short course selama 3-6 bulan di negara-negara dengan tradisi Islam yang kuat, seperti Amerika Serikat, Maroko, dan Mesir.

Program ini diharapkan mampu mencetak ulama berkaliber tinggi yang tidak hanya berkontribusi dalam kehidupan keagamaan nasional, tetapi juga membawa nama Indonesia di kancah internasional. Dengan demikian, program PKU-MI menjadi salah satu tonggak penting dalam transformasi intelektual dan spiritual umat Islam di Indonesia. Aris Arianto

Exit mobile version