Beranda Edukasi Kesehatan Efektivitas Program Rehabilitasi Fisioterapi pada Pemulihan Fungsi Sendi terhadap Kasus Sprain Ankle

Efektivitas Program Rehabilitasi Fisioterapi pada Pemulihan Fungsi Sendi terhadap Kasus Sprain Ankle

Ilustrasi Sprain Angkle | freepik
Aura Zahra Honeyta Program Studi Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Kebanyakan pemuda sekarang menyukai jenis olahraga karena dapat menurunkan stress, mengisi waktu luang, hobi dll. Salah satunya jenis olahraga sepak bola pada zaman sekarang popularitas bermain sepak bola sangatlah banyak. Namun hati-hati, Cedera pergelangan kaki bisa terjadi saat bermain sepak bola dan sering terjadi pada sendi pergelangan kaki dan sering disebut dengan keseleo atau keseleo pergelangan kaki. Cedera Pergelangan Kaki Keseleo pergelangan kaki adalah cedera umum yang  terjadi pada atlet dan individu. Keseleo pergelangan kaki sering kali disebabkan oleh peregangan berlebihan, hipermobilitas, dan kelemahan otot selama aktivitas fisik,  yang menyebabkan pecahnya ligamen dan tendon, yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan, nyeri, penurunan fungsi sendi, dan ketidakstabilan sendi. Cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh para atlet, khususnya pemain sepak bola dan bola basket, adalah keseleo pergelangan kaki. (Sentosa 2023)

Berdasarkan data dari Kemenkes Republik Indonesia (2013) sprain angkle termasuk cedera kedua terbesar dengan prevelensi 27,5% yang semakin meningkat dibandingkan tahun 2007 (faruhasa, 2020). Cedera sprain angkle memiliki derajat keparahan yaitu, grade 1 (ringan) ditandai dengan adanya ligament meregang, nyeri, kaku, akan tetapi masih bisa berjalan, grade 2 (sedang) ditandai dengan adanya ligamen yang robek sebagian, bengkak, , nyeri, sehingga mengakibatkan sulitnya dalam berjalan, dan grade 3 (berat) ditandai dengan adanya ligament yang robek secara total, nyeri yang luar biasa yang kemudian mengakibatkan kaki tidak bisa digerakkan (Lukmanul dan Arsy 2024).

Keseleo pergelangan kaki tingkat 1 biasanya terjadi karena pasien  tidak memperhatikan cederanya (hanya nyeri ringan), tidak berobat atau mencari pengobatan yang tidak memadai, dan kondisi tersebut terjadi berulang kali (hiperekstensi berulang, yang sering berkembang menjadi keseleo pergelangan kaki kronis). Keseleo pergelangan kaki biasanya sembuh dalam waktu 2-3 minggu, namun cedera pergelangan kaki yang parah mungkin memerlukan waktu pemulihan selama 2 minggu dan memerlukan terapi fisik untuk membantu pasien keseleo pergelangan kaki mengatasi masalah nyeri tersebut. Keadaan ini dapat mengakibatkan nyeri yang hilang timbul atau kadang terus menerus, nyeri yang terasa seperti “nyeri tumpul”, dan dapat menimbulkan masalah sekunder seperti: B. Ketidakstabilan pergelangan kaki (kelonggaran ligamen) dan gangguan gaya berjalan ADL. (Setyaningratri, 2023)

Dalam hal ini, cedera pada pergelangan kaki keseleo harus mendapatkan penangannan pertolongan yang tepat agar para orang ynag terkena cedera ini tidak mengalami cedera yang berkelanjutan dan memerlukan metode secara teknik penanganan yang tetap dan efektif. Teknik PRICE merupakan teknik yang ditujukan untuk mrlindungi area yang mengalami cedera sehingga tidak bertambah buruk. Teknik-teknik tersebut antara lain proteksi (melindungi area cedera), istirahat (mengistirahatkan area cedera),  es (meletakkan kompres es pada area cedera), kompresi (memberi tekanan pada area cedera), dan elevasi (menaikkan area cedera). Ini terdiri dari Cara ini  paling sering digunakan untuk mengobati cedera ringan seperti keseleo, memar, dan tegang. (sutriawan 2023).

Untuk mengagatasi permasalahan tersebut , fisioterapi memiliki peran penting untuk mengedukasi masyarakat tentang beberapa latihan dan penanganan awal sprain angkle agar dapat melakukan tindakan yang tepat, dengan harapan dapat kembali ke kemampuan optimal dalam melakukan aktifitas fisik serta menghindari cedera yang lebih parah (Syarifianto, Muchlis, dan Ayu 2021).

Kesleo merupakan cedera akut yang mana kondisi ketika ligamen pergelangan kaki merenggang atau merobek akibat gerakan yang salah atau tidak wajar, seperti kepleset dan benturan keras. Cedera pada saat olahraga contohnya yakni berupa kesleo pada pergelangan kaki mengakibatkan terjadinya  nyeri dan pembengkakan, seringkali terjadi di sisi leteral pergelangan kaki. Keluhan l;ain yang dirasakan adalah ketidak stabilan mekanis dan kekakuan. Gangguan moskuleskeletal tersebut bila terjadi dalam jangka panjang akan menyebabkan traumatis pada tulang rawan dan menyebabkan penyakit degenaratif (An nisa 2024).

Pada tahap akut, orang yang mengalami keseleo pada pergelangan kaki akan mengalami penurunan kemampuan gerak sendi, serta merasakan rasa sakit, pembengkakan, kelemahan pada otot dan kekurangan dalam pengendalian postur. Berbagai penanganan dilakukan pergelangan kaki ini, penanganan dini secara konservasif yang dapat dilakukan adalah dengan metode RICE (istirahat, es,kompres dan istirahat) atau ditambahkan dengan proteksi dan rehabilitasi menjadi PRICE.

Mayoritas orang yang menderita keseleo pergelangan kaki meremehkan gejala nyeri yang dialaminya. Meskipun keseleo pergelangan kaki sering terjadi, hanya 50% pasien yang menerima pengobatan, menurut sebuah penelitian. Tanpa pengobatan jangka  panjang  yang tepat, ketidakstabilan pergelangan kaki dapat menyebabkan cedera berulang dan kesulitan berjalan akibat penurunan proprioception dan kelemahan otot pada persendian. Gangguan gaya berjalan ini menyebabkan ketidakseimbangan tekanan pada sendi lain, yang lambat laun dapat menyebabkan kerusakan baru dan meningkatkan risiko degenerasi jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui metode pengobatan dan rehabilitasi terbaik untuk keseleo pergelangan kaki lateral.

Di sini kita akan membahas peran penting terapi fisik dalam pengobatan keseleo pergelangan kaki lateral, dengan fokus pada tujuan jangka pendek yaitu nyeri, mobilitas, dan aktivitas fungsional, sedangkan tujuan jangka panjang penting untuk cedera ulang dan keseleo pergelangan kaki kronis. Berfokus pada fungsi rehabilitasi untuk mencegah kemungkinan kelelahan. Ketidakstabilan pergelangan kaki.

Tanda dan gejala keseleo pergelangan kaki biasanya diperhatikan oleh pasien yang mengeluhkan nyeri berlebihan pada  sendi pergelangan kaki bagian anterolateral, yang    terasa  di bawah malleolus lateral. Selain itu, terdapat pembengkakan parah di area pergelangan kaki  anterior dan  lateral, dan pemeriksaan menunjukkan adanya ketidakseimbangan. Pemeriksaan fisik untuk keseleo pergelangan kaki meliputi inspeksi, palpasi, dan pengujian fungsional. Masing-masing dari tiga ligamen kolateral harus dipalpasi secara anterior (ATFL), inferior (CFL), dan posterior (PTFL) pada malleolus lateral. Malleolus medial dan seluruh fibula juga harus dipalpasi. Perawatan awal untuk keseleo pergelangan kaki mencakup protokol PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation). Istirahatkan pergelangan kaki yang cedera selama 72 jam pertama, lalu kembali beraktivitas secara bertahap. Dapat  menggunakan kruk untuk kenyamanan jika diperlukan  (Ulfa, Alifah, Tri, Wahyu)

Baca Juga :  Penanganan Drainase Postural terhadap Kasus Pneumonia pada Balita

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebelum memberikan informasi tentang metode RICE, terdapat pengetahuan tentang pengobatan cedera sprain pergelangan kaki  dengan metode RICE pada pemain futsal. Misalnya dari 30 responden, kategori paling dominan adalah  kurang dari 30 atau 100%. , karena responden tidak mampu menjawab seluruh pertanyaan mengenai RICE. Istirahat terdiri dari pengertian istirahat, tujuannya, dan bahaya yang timbul bila tidak diberikan istirahat. Es itu seperti mengoleskan dingin dan mengoleskan es waktu. Kompresi atau pembalutan, yaitu pembalutan dengan jaringan calico dan tensocrep, serta elevasi akhir tergantung tujuan dan manfaat  elevasi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang rentan mengalami cedera ini kurang mendapat informasi dan nasehat mengenai pengobatan keseleo pergelangan kaki dengan metode RICE.. (Gusti, Mirhawaty, Nur Ika 2024).

Pengaruh pendidikan kesehatan metode RICE terhadap keterampilan pertolongan pertama pada keseleo pergelangan kaki. Saya menemukan ada perbedaan antara orang  sebelum dan sesudah menerima pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama pada keseleo pergelangan kaki. Beberapa faktor yang meningkatkan keterampilan masyarakat sebelum dan sesudah pelaksanaan pelatihan metode RICE.mempengaruhi ketikapengetahuan bertambah dari proses lama belajar sehingga kemampuan keterampilan orang  meningkat, sama halnya dengan pengalaman dan juga motivasi.

Dengan pendidikan kesehatan metode RICE pada seseorang untuk adanya peluang terhadap individu atau kelompok dengan tujuan agar keinginan belajar untuk memperbaiki keadaan dan kebiasaan menuju  kepada hal yang lebih baik, fokusnya pada kemampuan keterampilan pertolongan pertama cedera sprain. Materi dan praktik yang telah dipahami akan sering diaplikasikan sehingga keterampilan akan  meningkat dan rasa ingin mencoba hal baru dapat menjadi semngat untuk senantiasa belajar dan meningkatkan keterampilan (Rodhidtya, Awatiful, Mohamad ali 2024).

Faktor yang mempengaruhi cedera olahraga adalah factor internal dan ekstenal. Factor internal merupakan factor yang berasal dari atlet itu sendiri seperti postur tubuh yang kurang baik, kondisi tubuh yang tidah fit dan adanya kelemahan otot serta masalah pada ligament. Sedngkan factor eksternal merupakan factor yang berasal dari luar seperti terjadinya tackling, benturan, atat dan kondisi lapangan yang kurang baik. Efek sprain sprain biasanya ditandai dengan gejala-gejala tertentu, antara lainrasa nyeri yang di sekeliling sendi yang mengalami sprain, hematom dan edma pada sendi, serta ketidak mampuan sendi menyangga beban (Arif, Aulia, Nevada, Zafaf)

Terapi RICE  merupakan terapi kombinasi yang terdiri dari: Selama fase akut (1 hingga 3 kali per 24 jam), istirahatlah, rawat jaringan dan bagian tubuh yang terluka, dan jangan menggunakan atau memindahkannya. Es: Oleskan kompres es ke lokasi cedera selama 10-15 menit (di dasar atau pangkal lokasi cedera atau keseleo, mungkin memerlukan waktu hingga 20 menit). Bungkus es serut dengan handuk kecil dan tisu, lalu kompres. Syarat untuk mengompres area yang terkilir adalah dengan mengompres satu area selama 7 hingga 12 detik, kemudian berpindah ke area lainnya dengan durasi waktu yang sama, dan diulangi sebanyak 6 hingga 8 kali untuk setiap area. Istirahat akan diambil di antara setiap sesi. 30-60 detik. Jika kompres diterapkan terlalu lama (lebih dari 12 detik), luka bakar (radang dingin) dapat terjadi.  Ulangi setelah 2 jam. Tujuan dari kompres es ini adalah untuk menyempitkan pembuluh darah arteri, mengurangi pembengkakan, serta meredakan nyeri dan nyeri akibat kelumpuhan jaringan saraf sensorik (blokade nosiseptor). C = Kompresi, menggunakan perban elastis (elastis perban) untuk mengurangi edema dan pembengkakan. Setelah memasang perban ini, harus berhati-hati agar tidak mengganggu sirkulasi darah atau sensasi di bagian distal atau ujung  area yang diperban. Hal ini dapat dipastikan dengan menanyakan pasien apakah terdapat sensasi kesemutan dan mengamati apakah terdapat perubahan warna (pucat, dingin) pada daerah distal atau ujung. Jika Anda mengalami tanda atau gejala apa pun, berarti sol dalamnya terlalu ketat.

E = Ketinggian. Teknik ini menggunakan efek gravitasi untuk meninggikan area yang cedera atau terkilir (15 hingga 30 derajat di atas jantung), memulihkan aliran darah dan vena, serta mengurangi pendarahan dan pembengkakan.Terapi ini digunakan untuk mengatasi cedera olahraga seperti strain, keseleo, memar (memar), dugaan patah tulang, radang sendi atau artritis (rheumatoid arthritis), trauma atau cedera jaringan lunak (otot, tendon, ligamen, bursae), dll. dilakukan untuk gejala. ,encok). Keempat jenis metode pengobatan ini dilakukan secara bersamaan. Apabila pengobatan ini dilakukan dengan baik dan tepat, maka aspek efisiensi dan efektivitas  proses penyembuhan jaringan akan cepat membaik, karena tidak akan terjadi reaksi fibrotik yang dapat mengakibatkan penurunan kelenturan jaringan dan dapat terjadi disfungsi bagian tubuh (Maximus 2022

Dalam kasus terkilir pergelangan kaki, ambulasi dini dianggap lebih efektif daripada imobilisasi dengan gips, sehingga penanganan cedera dengan latihan terapi dapat dipertimbangkan. Fokus utama perawatan terkilir pergelangan kaki adalah untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan serta memulihkan kekuatan dan mobilitas atlet. Secara historis, prinsip pertama perawatan untuk terkilir pergelangan kaki adalah melumpuhkan ekstremitas yang cedera, menggunakan es,  kompresi, dan meninggikan ekstremitas yang cedera (RICE).

Terapi Iratian  digunakan sebagai metode dalam program rehabilitasi fungsional untuk keseleo pergelangan kaki. Tujuan dari terapi latihan ini adalah untuk mengembalikan mobilitas, kekuatan, dan fungsi sensorimotor sendi yang dalam keadaan normal mungkin terganggu akibat cedera. (Farid, Nafi, Gusti, Moh Anugrah 2023). Rehabilitasi fisioterapi memainkan peran penting dalam pemulihan fungsi sendi setelah cedera seperti sprain pergelangan kaki (ankle sprain). Program rehabilitasi yang efektif bertujuan untuk mengembalikan kekuatan, fleksibilitas, stabilitas, dan koordinasi pergelangan kaki, serta mencegah cedera berulang. Efektivitas program rehabilitasi fisioterapi sangat bergantung pada pendekatan yang terstruktur dan disesuaikan dengan tingkat keparahan cedera. Berikut adalah beberapa solusi efektif untuk program rehabilitasi fisioterapi pada pemulihan fungsi sendi pergelangan kaki setelah sprain angkel

Fase Rehabilitasi  Terstruktur Terapi Fisik Rehabilitasi biasanya bergantung pada tingkat keparahan cedera (Kelas 1, 2, atau 3)Fase Akut (Kelas1) Sasaran Mengurangi pembengkakan dan nyeri. Intervensi,Penerapan prinsip  R.I.C.E (istirahat, es, kompresi, elevasi) dan penggunaan perban atau penyangga  untuk mengurangi tekanan pada pergelangan kaki.Latihan,Mobilisasi ringan dan peregangan ringan untuk mempertahankan rentang gerak tanpa memberikan tekanan berlebihan pada ligamen yang cedera.  Subakut (Kelas 2) Tujuan Mulailah dengan memperkuat otot-otot di sekitar pergelangan kaki dan meningkatkan rentang gerak. Intervensi,Terapi manual dan pelatihan mobilisasi sendi untuk meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas.

Baca Juga :  Ketumbar, Bumbu Masak yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah

Latihan penguatan isometrik (seperti kontraksi otot tanpa gerakan sendi), dan latihan proprioception dan keseimbangan. Fase Pemulihan Lanjutan (Kelas 3)Sasaran \

Pemulihan penuh fungsi  pergelangan kaki, termasuk kekuatan dan stabilitas. Intervensi Pelatihan yang lebih intensif, termasuk pelatihan ketahanan, penguatan dinamis, dan pelatihan fungsional Latihan latihan pliometrik (seperti melompat dan berlari) dan latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Fisioterapi dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan mempercepat proses pemulihan Cryotherapy (terapi dingin) Digunakan pada tahap awal (fase akut) untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan. USG Terapi Merangsang penyembuhan jaringan lunak dan meningkatkan sirkulasi darah ke area yang terluka. TENS (Stimulasi Saraf Listrik Transkutan)Mengirim sinyal listrik ke saraf untuk mengurangi rasa sakit dengan merangsang produksi endorfin.

Agar Tak Terkena Sprain Angkle

Edukasi mengenai risiko keseleo pergelangan kaki dan cara mencegahnya harus komprehensif. Misalnya saja seminar, lokakarya dan kampanye kesehatan di sekolah, dunia usaha, dan komunitas lokal. Selain memantapkan teknik olahraga yang benar, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemanasan dan peregangan sebelum beraktivitas dapat mengurangi risiko cedera.

Masyarakat umum harus dididik untuk mewaspadai lingkungan berbahaya seperti  jalan yang tidak rata atau licin kemudian  Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih sepatu yang tepat untuk pekerjaan Anda. Mengenakan sepatu yang tepat dapat memberikan dukungan yang lebih baik pada pergelangan kaki Anda.Pendidikan tentang alas kaki yang nyaman dan sesuai sangat penting terutama bagi orang yang melakukan aktivitas fisik intensif (lari, olah raga, kerja lapangan, dll.).Kampanye yang menekankan pentingnya sepatu olahraga yang sesuai dengan jenis aktivitas, seperti sepatu lari, sepatu futsal, dan sepatu hiking.

Masyarakat diberi edukasi mengenai latihan penguatan dan keseimbangan .Latihan keseimbangan dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam merespon perubahan posisi atau gerakan secara tiba-tiba. Misalnya berdiri dengan satu kaki, menggunakan papan keseimbangan, atau melakukan latihan proprioseptif lainnya. Masyarakat hendaknya dikenalkan dengan latihan yang memperkuat otot-otot tungkai, terutama otot betis, pergelangan kaki, dan paha, sehingga pergelangan kaki  lebih kuat dan stabil selama beraktivitas. Tidak hanya dari itu saja (Sri 2019)

Meningkatkan kondisi fisik dan kesehatan umum, Masyarakat harus didorong untuk menjaga kebugaran fisik secara umum. Tubuh yang lebih sehat dan kuat cenderung  lebih seimbang, sehingga dapat mengurangi risiko cedera. Untuk mendukung kinerja sistem kekebalan tubuh yang optimal.menjaga kesehatan tubuh dengan sering berolahraga ,makan makanan yang sehat, menjaga pola tidur

*****

Keseleo pergelangan kaki, atau keseleo, sering kali terjadi akibat peregangan berlebihan, hipermobilitas, dan kelemahan otot selama aktivitas fisik,  yang menyebabkan pecahnya ligamen dan tendon, menyebabkan peradangan, pembengkakan, nyeri, dan gangguan fungsi sendi. Dan persendian bisa menjadi tidak stabil. Cedera ini biasa terjadi pada  atlet yang berisiko tinggi mengalami cedera ini. Cedera sprain angkle memiliki 3 tingkatan yaitu, tingkatan 1 ligament merenggang menyebabkan nyeri, kaku,akan tetapi kaki masih bisa berjalan. Tingkatan 2 (sedang) ditandai dengan adanya ligament yang robek sebagian,bengkak, nyeri, sehingga sulitnya dalam berjalan. Tingkatan 3 (berat) ligament yang robek secara total sehingga menyebabkan nyeri yang luar biasa sehingga kaki tidak bisa digerakkan.

Pada gejala sprain angkle dibuthkan namanya pertolongan pertama adalah dengan metode Rehabilitasi RICE (Istirahat, Es, Kompresi, Elevasi) lebih efektif daripada metode lain dengan biaya minimal. Karena terkilirnya pergelangan kaki dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, perawatan yang efektif memiliki dampak besar pada penanganan masalah kesehatan masyarakat. Keseleo pergelangan kaki adalah cedera yang terjadi ketika ligamen di sekitar pergelangan kaki meregang atau robek akibat putaran atau tekanan yang berlebihan. Hal ini sering terjadi saat berolahraga, berjalan di tanah yang tidak rata, atau  terjatuh. Poin penting mengenai keseleo pergelangan kaki Gejala: Anda merasakan nyeri, bengkak, memar, dan  pergelangan kaki tidak dapat digerakkan secara normal.Pembengkakan biasanya terjadi dalam beberapa jam setelah cedera. Cedera yang lebih parah dapat mengakibatkan ketidakstabilan sendi pergelangan kaki.

Klasifikasi Tingkat 1 (ringan), Peregangan ringan pada ligamen,  nyeri ringan dan bengkak. Tingkat 2 (Sedang) Robek sebagian ligamen, nyeri bertambah, pembengkakan bertambah.Tingkat 3 (Parah)Robek total pada ligamen. Hal ini sering disertai dengan ketidakstabilan pergelangan kaki. Pengobatan R.I.C.E. (istirahat.es,kompres, istirahat) adalah langkah pertama dalam mengurangi peradangan dan pembengkakan. Pemberian analgesik (seperti NSAID) dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Cedera yang lebih parah mungkin memerlukan terapi fisik dan, dalam beberapa kasus, pembedahan. Pemulihan Tergantung pada tingkat keparahan cederanya, pemulihan mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. latihan rehabilitasi sangat penting untuk memulihkan kekuatan dan stabilitas pergelangan kaki.

Pencegahan Risiko keseleo dapat dikurangi dengan melakukan pemanasan yang benar sebelum berolahraga, menggunakan alas kaki yang sesuai, dan melakukan olahraga untuk memperkuat pergelangan kaki.  Keseleo pergelangan kaki sering terjadi dan dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat. Namun, untuk mencegah cedera ulang, penting untuk memperhatikan rehabilitasi dan pencegahan cedera lebih lanjut. [*]