Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Empat Faktor Ini yang Menjadi Kunci Kemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta 2024

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Setidaknya, terdapat empat faktor yang menjadi kunci kemenangan pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam ajang Pilkada Jakarta 2024 kemarin. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno.

Faktor pertama – ini di luar dugaan – adalah agresivitas mesin partai paslon yang diusung PDIP ini lebih baik dibanding dua lawannya. Padahal, dalam ajang tersebut PDIP dalam posisi “dikeroyok” oleh mayoritas partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

Sementara itu, pasangan calon Dharma Pongrekun-Kun Wardana maju lewat jalur perseorangan.

Lebih lanjut Adi menjelaskan bahwa mesin partai Pramono-Rano menunjukkan agresivitas tinggi dalam memenangkan paslon nomor urut 3 tersebut. Keunggulan ini terlihat pada masifnya pemasangan alat peraga kampanye dan publikasi di media sosial.

Berdasarkan data lembaganya, pemasangan alat peraga kampanye dan publikasi media sosial oleh Pramono-Rano tercatat unggul hingga 6 persen dibanding pasangan RK-Suswono. Selain itu, mesin kampanye Pramono-Rano lebih aktif dalam melakukan kunjungan dan pembagian bingkisan kepada masyarakat.

Faktor kedua adalah adanya pergeseran suara pemilih usai pertemuan mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, dengan Pramono-Rano pada pertengahan November 2024. Menurut Adi, survei lembaganya pada akhir Oktober menunjukkan suara pemilih Anies di Pilpres cenderung mendukung RK-Suswono. Namun, konsolidasi suara pemilih Anies mulai menguat ke Pramono-Rano menjelang pemilihan.

Saat quick count, selisih suara antara Pramono-Rano dan RK-Suswono meningkat menjadi 11 persen dari sebelumnya 5,6 persen pada survei 13-17 November.

Selain itu, Adi menyebut pernyataan Suswono yang kontroversial tentang “janda kaya” menjadi faktor lain yang melemahkan elektabilitas paslon nomor urut 1 tersebut. Pernyataan tersebut, menurut data barrier elektabilitas PPI, memicu ketidaksukaan yang terakumulasi terhadap pasangan RK-Suswono.

Faktor terakhir adalah latar belakang paslon RK-Suswono yang dinilai kurang merepresentasikan Jakarta. Adi menambahkan bahwa masyarakat menganggap pasangan ini tidak memahami permasalahan spesifik wilayah tersebut. Popularitas Suswono yang rendah juga menjadi alasan tambahan bagi masyarakat untuk enggan memilih pasangan ini.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta secara resmi menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilkada Jakarta 2024. Berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat provinsi, pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, berhasil memperoleh suara terbanyak dengan 2.183.239 suara dari total 4.714.393 suara sah.

 

Paslon PDIP dan Partai Hanura ini unggul dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang meraih 1.718.160 suara serta pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang hanya mendapatkan 459.230 suara.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, berita acara dan sertifikasi rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara dari setiap kabupaten/kota dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta tahun 2024 saya nyatakan sah,” ujar Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata dalam acara penetapan hasil pemilu di Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/12/2024).

 

Exit mobile version