Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Es Teh Pemersatu Bangsa

Es teh

Segelas es teh manis menyegarkan. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Potongan video seorang penceramah kondang yang melontarkan kata-kata kasar kepada seorang bapak penjual es teh dan minuman asongan di sebuah pengajian menjadi viral di media sosial.

Peristiwa yang terjadi di hadapan ribuan jamaah itu sontak menuai reaksi keras dari masyarakat.

Dalam video tersebut, tampak pula sejumlah tokoh penting di sekitar sang penceramah turut tertawa mendengar ujaran yang disebut-sebut sebagai candaan tersebut. Sementara itu, sang bapak penjual es teh hanya berdiri terdiam tanpa membalas.

Netizen ramai-ramai mengecam tindakan penceramah tersebut. Mereka menilai ucapan kasar itu tidak pantas, terlebih diucapkan dalam forum keagamaan. Banyak yang mengingatkan pentingnya menjaga adab dan akhlak, khususnya bagi seseorang yang menjadi panutan.

Di sisi lain, gelombang dukungan untuk bapak penjual es teh terus mengalir. Warganet mendoakan kesehatan, keberkahan, dan rezeki yang melimpah untuknya.

Tak hanya itu, kabar gembira datang ketika seorang ustaz menawarkan hadiah umroh gratis kepada bapak tersebut sebagai bentuk apresiasi dan dukungan moral.

Semangat solidaritas ini juga dirasakan oleh para penjual es teh di Wonogiri dan sekitarnya. Mereka mengaku terharu atas perhatian masyarakat terhadap perjuangan para pedagang kecil.

Salah satu penjual es teh, Bu Rini, yang berjualan es teh dan teh panas, mengatakan, “Saya jadi merasa tidak sendiri. Dukungan masyarakat menunjukkan bahwa usaha kecil seperti kami ini dihargai.

“Semoga kejadian ini jadi pengingat bagi kita semua untuk lebih menghormati sesama, semoga usaha kecil seperti ini selalu mendapatkan keberkahan. Aamiin,” jelas dia.

Hal senada disampaikan Suroto, penjual es teh lainnya. Dia menyebut tidak minta dihormati seperti pejabat, tapi setidaknya jangan diremehkan.

“Terima kasih masyarakat atas dukungan kepada penjual es teh seperti kami ini. Kami juga bekerja keras untuk keluarga. Apa yang dilakukan bapak itu, tetap diam meski dihina, menunjukkan bahwa pedagang kecil punya harga diri,” ujar dia.

Bagi sebagian orang, es teh mungkin hanya sekadar minuman. Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa di balik segelas es teh, ada nilai persatuan, empati, dan dukungan yang luar biasa dari masyarakat.

Para pedagang berharap momentum ini bisa menjadi inspirasi untuk lebih menghargai jerih payah usaha kecil yang turut menyokong ekonomi masyarakat bawah.

Es teh, kini benar-benar menjadi pemersatu bangsa. Aris Arianto

Exit mobile version