SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi mencapai puncaknya pada Februari 2025, Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf Ali Akhwan, S.E., memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana dan Kontinjensi di Lapangan Mako Yonif 408/Suhbrastha, Selasa (17/12/2024).
Apel gelar pasukan ini melibatkan berbagai unsur terkait, mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, Tagana, PMI, hingga kelompok relawan di Kabupaten Sragen.
Dalam sambutannya, Kolonel Inf Ali Akhwan mengimbau seluruh peserta untuk siap menghadapi bencana alam yang tidak terduga.
“Kita sadari bersama bahwa bencana alam merupakan kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Oleh karena itu, kita semua harus berupaya mengantisipasi dan meminimalkan dampak yang mungkin ditimbulkan akibat bencana tersebut,” ujar Kolonel Ali Akhwan.
Ia juga menyampaikan prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, yang memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Februari 2025.
“Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem diprediksi meningkat, terutama di daerah rawan bencana di Jawa Tengah. Kabupaten Sragen sendiri memiliki ancaman banjir di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo serta tanah longsor di Kecamatan Sambirejo. Oleh sebab itu, kita perlu memastikan kesiapan kita dalam menghadapi segala kemungkinan,” jelasnya.
Kolonel Ali Akhwan juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanggulangan bencana.
“Apel siaga bencana dan kontinjensi ini merupakan wujud kesiapan personel serta sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam menghadapi situasi darurat. Kita harus mampu bekerja sama, saling mendukung, dan cepat tanggap dalam merespons setiap potensi bencana. Sinergi dan langkah-langkah antisipasi yang matang sangat diperlukan,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang terlibat.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim SAR dan relawan penanggulangan bencana yang telah mendedikasikan diri dengan tulus ikhlas, mengabdi tanpa pamrih, dan mengorbankan waktu serta tenaganya untuk upaya penanggulangan bencana,” tuturnya.
Setelah apel, Danrem juga melakukan pengecekan terhadap alat perlengkapan yang akan digunakan untuk penanggulangan bencana.
Huri Yanto