SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — SMK Negeri 1 Plupuh Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kembali menyelenggarakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengambil momen Hari Bela Negara Dan Hari Ibu dengan menghadirkan penampilan seni kearifan lokal bersama Pandawa serta Punokawan pada Kamis (19/12/2024) kemarin.
Selain diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara tersebut juga mengambil tema “mardika hanyipta karya, hanrengkuh budaya, hanggayuh juwara” yang bermakna merdeka berkreasi untuk generasi berbudaya dan juara. Hal ini sesuai dengan tema P5 pada semester ini yaitu kearifan lokal dan kebekerjaan.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi tersebut terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu Market Day, Pentas Seni, Penganugerahan Teacher, Staff, and Students of the Year, dan launching Butik Gold Fashion.
Nuansa budaya dan kearifan lokal sangat kental dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, mulai dari dagangan yang ditawarkan di stand Market Day, pertunjukan yang ditampilkan, serta hasil karya siswa. Stand atau lapak yang dikelola oleh para siswa di setiap kelas menjajakan kuliner tradisional di antaranya jajanan pasar berupa pecel gendar, tiwul, klepon, onde-onde, dan lain sebagainya. Penganan tersebut perlu dikenalkan kembali kepada para generasi muda yang kini mulai lebih memilih jajanan khas luar negeri, semacam makanan siap saji.
Kearifan lokal juga disajikan dalam pentas seni, yaitu gejug lesung. Gejug lesung merupakan salah satu kearifan lokal di Kecamatan Plupuh yang mulai ditinggalkan oleh para generasi muda. Namun kali ini, gejug lesung ditampilkan dengan sangat apik oleh para peserta didik SMK Negeri 1 Plupuh. Kearifan lokal lainnya adalah wayang. Seni pertunjukan yang kurang dipahami oleh generasi sekarang itu dikemas dalam dua tampilan. Tampilan pertama adalah pertunjukan teater yang mengangkat cerita “Geger Widarakandang” yang merupakan fragmen atau adegan singkat dari lakon “Kangsa Adu Jago”. Cerita tersebut dikemas dalam sebuah teater modern sehingga lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh anak-anak jaman sekarang.
Selain mengangkat cerita wayang dalam sajian teater modern, wayang juga ditampilkan dalam kostum wayang Satria Pandawa dan Punokawan menyambut kehadiran orang tua/wali siswa serta tamu undangan. Pemilihan Pandawa dan Punokawan ini memiliki makna filosofis bahwa siswa ibarat para Pandawa yang menjadi pemimpin di masa depan. Sementara, Punokawan merupakan pamong para Pandawa, yang menjadi analogi para guru yang membimbing dan menjadi fasilitator bagi para peserta didik.
Pengenalan budaya sebagai wujud usaha bela negara ini dilakukan karena budaya menjadi ciri khas sebuah bangsa. Melestarikan budaya dan kearifan lokal sangat diperlukan di Tengah gempuran budaya global yang bisa menggerus budaya bangsa. Dengan melestarikan budaya, bangs akita tidak akan kehilangan identitasnya.
Kostum yang dikenakan para Pandawa dan Punokawan merupakan hasil karya dari para siswa jurusan Tata Busana. Selain kostum wayang, karya-karya siswa Tata Busana berupa berbagai macam busana dan kain yang bisa didapat di Butik Gold Fashion yang pada hari ini diresmikan oleh Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Agung Wijayanto, S.Pd., M.Pd. Pada kesempatan tersebut, Kacabdin memukul gong sebanyak lima pukulan sebagai simbol di-launching-nya Butik Gold Fashion. Lima pukulan sekaligus menyiratkan P5 dan juga Pancasila.
Dalam arahannya, Kacabdin mengucapkan selamat kepada SMK Negeri 1 Plupuh. Beliau berharap, sebagaimana tokoh Pandawa yang ditampilkan, semoga SMK Negeri 1 Plupuh mampu mencetak pemimpin-pemimin di masa depan. Dan, sebagaimana tokoh Punokawan yang mendampingi, semoga para guru senantiasa memberikan bimbingan dan fasilitasi bagi peserta didik dalam belajar.
Gelar karya yang dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, jajaran Forkopincam Plupuh, Komite Sekolah, dan juga para orang tua dan wali murid tersebut merupakan puncak dari proses belajar-mengajar selama satu semester. Dalam proses tersebut, tentunya terdapat andil dari para pendidik yang didukung oleh tenaga kependidikan sehingga mampu menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi dan membanggakan. Untuk itu, pada kesempatan tersebut SMK Negeri 1 Plupuh memberikan penghargaan kepada siswa, guru, dan tenaga kependidikan terbaik.
Penghargaan The Best Teacher of the Year jatuh pada Nuryanto, S.Pd. Adapun The best Administration Staff of the Year jatuh pada Ita Purnamasari. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, Agung Wijayanto, S.Pd., M.Pd. berkenan memberikan penghargaan kepada keduanya. Adapun penghargaan The Best Students of the Year disampaikan oleh Pengawas SMK, Drs. Yonas Setyo Nugroho, MM. kepada Zainuri Aditya Eko Nugroho (kelas XII), Metio Raditya Putra (kelas XI), dan Oktavia Yuliardianti (kelas X). Penganugerahan tersebut dinilai dari kontribusi terhadap sekolah.
Metio Raditya Putra, salah satu penerima penghargaan mengaku kaget sekaligus bangga menerima penghargaan tersebut. “Kemarin dipanggil BK, saya kira ada masala hapa, ternyata saya diwawancarai banyak hal, salah satunya tentang kontribusi apa yang pernah saya berikan untuk sekolah,” ujar Metio.
Selanjutnya, siswa yang aktif di organisasi OSIS, Pramuka, dan juga senat Taruna tersebut menyebutkan bahwa hal yang paling membanggakan selama dia sekolah di SMK Negeri 1 Plupuh adalah terpilih mewakili sekolah sebagai Paskibra Kabupaten. Siswa yang bercita-cita sebagai tentara tersebut berharap setelah mendapat penghargaan ini, dia bisa memberikan kontribusi lebih banyak lagi kepada sekolah, dan bisa menularkan keterampilannya kepada adik-adik tingkatnya kelak.
Keberhasilan dalam pendidikan tentunya bukan hanya semata-mata hasil dari Pendidikan guru di sekolah, namun juga pendidikan dan asuhan orang tua. Untuk itu, pada saat penyerahan penghargaan kepada siswa, orang tua/wali siswa yang terpilih ikut diundang ke atas panggung. Selesai menerima penghargaan, para siswa tersebut melakukan sungkem kepada ibu-ibu mereka sebagai wujud bakti dan terima kasih kepada orang tua yang telah mendidik mereka.
Sri Eka Lelana sebagai kepala SMK Negeri 1 Plupuh berharap bahwa filosofi Pandawa dan punokawan bisa terealisasi di alam proses KBM di SMK Negeri 1 Plupuh sehingga para siswa kedepan bisa menjadi Satriya hebat seperti Pandawa yg selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran. Sehingga pada saat nya bisa menjadi modal bangsa menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Disisi lain untuk melestarikan salah satu kearifan lokal di Plupuh SMK Negeri 1 Plupuh membuat pojok batik sebagai tempat berlatih membatik bagi seluruh warga sekolah utamanya para siswa.
Selanjutnya untuk membantu pemasaran batik para pengrajin batik di Plupuh, SMK Negeri 1 Plupuh mendirikan showroom dan boutique yg diberi nama Gold fashion boutique. Huri Yanto