Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Perilaku Sosial dan Karakteristik pada Anak Remaja

Ilustrasi Tiktok | tribunnews

Revansa Adha Dwi Yuliarto Prodi Informatika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Di Indonesia, TikTok semakin populer bahkan pada tahun 2018, TikTok dinobatkan sebagai aplikasi terpopuler di Google Play Store. Meskipun demikian, perjalanan TikTok tidak selalu mulus. Pada tahun 2018, aplikasi TikTok sempat diblokir oleh pemerintah Indonesia karena adanya konten negatif yang dianggap merugikan, terutama bagi anak-anak. Namun, setelah memenuhi beberapa persyaratan, TikTok kembali dapat diakses. Meskipun TikTok menawarkan banyak manfaat, terutama bagi remaja yang ingin mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan teman-teman sebaya, ada potensi dampak negatif dari penggunaan berlebihan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pengawasan yang tepat agar remaja dapat menggunakan media sosial secara bijak dan tidak terpengaruh oleh konten yang dapat merugikan perkembangan remaja.

Selain meningkatkan pengalaman pengguna, algoritma juga memiliki dampak besar pada cara konten dikonsumsi dan dibagikan. Algoritma yang relevan dapat membuat konten yang lebih bermanfaat atau menarik untuk ditemukan, namun di sisi lain, juga dapat memperburuk masalah. Remaja hanya terpapar dengan konten yang sesuai dengan pandangan atau preferensi remaja, mengabaikan keberagaman perspektif. Oleh karena itu, meskipun algoritma media sosial menawarkan banyak keuntungan dalam hal personalisasi dan keterlibatan, tantangan etis, dan sosial terkait penggunaan algoritma TikTok, seperti penyebaran informasi yang salah atau radikalisasi, menjadi perhatian yang semakin penting dalam pengembangan teknologi media sosial.

TikTok juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku sosial remaja. Media sosial, termasuk TikTok, mempengaruhi cara remaja berinteraksi dengan teman sebaya. Pengguna TikTok sering kali lebih banyak menghabiskan waktu dengan aplikasi TikTok daripada berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Hal tersebut dapat mengurangi kualitas hubungan sosial remaja dan memperburuk keterampilan sosial. Remaja yang terlalu banyak menghabiskan waktu di TikTok cenderung mengabaikan kegiatan penting lainnya, seperti belajar, yang dapat berdampak pada prestasi akademik remaja. Di sisi lain, TikTok juga memberikan ruang bagi remaja untuk mengekspresikan diri dan berbagi kreativitas remaja, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran remaja mengenai literasi media. Pada era digital sekarang, remaja menghabiskan banyak waktu di media sosial dan internet, baik untuk bersosialisasi, mencari informasi, maupun hiburan. Fenomena tersebut menunjukkan pentingnya media literasi, yang meliputi kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menciptakan media secara bijak dan kritis. Upaya meningkatkan kesadaran media literasi harus melibatkan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Salah satu cara efektif adalah dengan memasukkan materi media literasi dalam kurikulum sekolah. Pendidikan media literasi tidak hanya mengajarkan cara menggunakan media dengan baik, tetapi juga bagaimana mengenali konten kredibel, etika berinternet, dan dampak negatif media sosial. Workshop dengan ahli media, jurnalis, dan praktisi teknologi juga penting untuk membantu remaja memahami cara mengelola dan mengonsumsi media secara bijak.

Karena TikTok populer di kalangan remaja, platform TikTok dapat digunakan untuk menyebarkan pesan tentang media literasi melalui video dan infografis yang mudah dipahami. Melibatkan influencer yang disukai remaja juga dapat memperluas jangkauan kampanye. Selain itu, aplikasi pembelajaran media literasi yang interaktif dan menyenangkan juga dapat menjadi solusi menarik bagi remaja.

Secara keseluruhan, peningkatan kesadaran media literasi sangat penting untuk memastikan remaja menggunakan teknologi secara bijak. Pendidikan media literasi harus menjadi bagian integral dari pendidikan serta, membantu remaja lebih kritis dalam mengakses informasi, menjaga privasi, dan memahami dampak sosial media sosial.

*****

TikTok memberikan banyak peluang positif bagi remaja, terutama dalam hal ekspresi diri dan kreativitas. Aplikasi TikTok memungkinkan remaja untuk mengasah keterampilan dalam seni, musik, dan hiburan, serta memperluas jaringan sosial remaja. TikTok juga membantu remaja untuk membangun rasa percaya diri dan meningkatkan keterampilan komunikasi. Namun, penggunaan TikTok yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan sosial dan karakteristik remaja. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan pihak terkait untuk memberikan panduan yang tepat dalam menggunakan TikTok, dan membuat TikTok tidak hanya sebagai media hiburan, tetapi juga sebagai media literasi. Dengan cara yang tepat, TikTok dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk belajar, berbagi pengetahuan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif di kalangan remaja. [*]

Revansa Adha Dwi Yuliarto   

Prodi Informatika, Fakultas Teknik

Universitas Negeri Malang

Exit mobile version