WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Wonogiri 2024 dan Pilkada Jateng 2024 wilayah Jateng tenggara-Wonogiri-tidak memenuhi target yang ditetapkan.
Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 842.326 orang, partisipasi pemilih hanya mencapai 69,95 persen untuk Pilkada Wonogiri 2024 alias Pilbup Wonogiri dan 69,98 persen untuk Pilkada Jateng atau Pilgub Jateng. Angka ini jauh di bawah target yang ditetapkan sebesar 80 persen.
Kegagalan mencapai target ini sebagian disebabkan oleh rendahnya partisipasi pemilih yang berada di luar daerah. Sejumlah pemilih yang dihubungi mengaku tidak dapat hadir pada hari pencoblosan karena alasan ekonomi dan kesibukan kerja.
Salah satu pemilih yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa ia memilih untuk tidak pulang ke kampung halaman karena mempertimbangkan biaya perjalanan.
“Kalau harus pulang kampung untuk nyoblos, ya eman-eman waktu dan uangnya. Pasti perlu ongkos banyak untuk pulang pergi,” ungkap warga Wonogiri yang merantau di Jatibening Bekasi tersebut melalui sambungan telepon, Rabu (4/12/2024).
Pemilih lainnya, yang juga bekerja di luar kota, menambahkan bahwa waktu pencoblosan bertepatan dengan hari usahanya yang cukup ramai.
“Kalau pulang, usaha dagang saya mesti tutup sementara. Itu juga sayang, belum lagi ongkos pulang pergi ke Wonogiri yang tidak sedikit. Tapi, meskipun tidak nyoblos, saya tetap mendukung siapapun yang terpilih,” katanya.
Berdasarkan data hasil rekapitulasi, jumlah pengguna hak pilih dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah di Kabupaten Wonogiri, sejumlah 589.469 dengan tingkat partisipasi 69,98%. Sedangkan untuk jumlah pengguna hak pilih dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Wonogiri sejumlah 589.239 dengan tingkat partisipasi 69,95%. Angka ini jauh dari target sebanyak 80 persen.
Ketua KPU Wonogiri Satya Graha membeberkan indikasi faktor penyebab tidak tercapainya angka partisipasi. Dimana, sebagian dari warga berhak pilih masih ada yang merantau.
Kondisi ini didukung fakta bahwa tidak sedikit surat undangan pemilihan ada yang harus kembali ke panitia. Pasalnya warga yang bersangkutan tidak ada di tempat, mereka merantau ke luar kota dan tidak pulang hingga waktu pemungutan.
Menurut Ketua KPU Wonogiri Satya Graha, kondisi tidak tercapainya target partisipasi pemilih tidak cuma terjadi di Wonogiri. Melainkan hampir merata di semua daerah dan provinsi penyelenggara Pilkada 2024.
Disingung soal langkah yang telah dilakukan sebelumnya untuk mencapai target partisipasi sebesar 80%, KPU Wonogiri menggunakan pendekatan berbasis segmentasi generasi.
Menurut data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Wonogiri, komposisi pemilih terbagi dalam lima generasi: Generasi X sebanyak 239.983 (28%), Milenial 225.040 (27%), Baby Boomer 184.264 (22%), Generasi Z 160.850 (19%), dan Pre Boomer 32.185 (4%).
Khusus Generasi Z, yang mayoritas adalah pemilih pemula, sosialisasi dilakukan secara masif melalui kegiatan sosial dan pertemuan di sekolah-sekolah.
Untuk Generasi X dan Baby Boomer, pendekatan dilakukan melalui kegiatan seni budaya, olahraga, dan pengajian. Aris Arianto