Beranda Daerah Sukoharjo UNS Dorong Peningkatan UMKM Lokal di Sukoharjo Melalui Program Inovokasi

UNS Dorong Peningkatan UMKM Lokal di Sukoharjo Melalui Program Inovokasi

Mahasiswa dan tim dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Sekolah Vokasi UNS tengah menunjukkan produk mitra di The Park Mall | Foto: Istimewa

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM   – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melalui Program Inovasi Kreatif Mitra Vokasi (Inovokasi) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.

Salah satu UMKM yang merasakan dampak positif dari program tersebut adalah Pandega Food, sebuah usaha di Kartasura, Sukoharjo, yang kini berhasil meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing produknya.

Program yang melibatkan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Sekolah Vokasi UNS itu  fokus pada penerapan teknologi tepat guna (TTG).

Tim yang diketuai oleh Indrati Kusumaningrum, S.Pi., M.Sc., bersama Rahmania Nur Afiah, S.Pi., M.Sc., dan Brian Gregory Adhihendra, S.E., M.Sc. tersebut memperkenalkan teknologi pengolahan bubuk lemi rajungan dengan menggunakan oven pengering dan pengemas sachet.

Tim dosen Sekolah Vokasi UNS berfoto bersama dengan mahasiswa dan mitra pelatihan/pendampingan peningkatan produktivitas usaha | Foto: Istimewa

Indrati Kusumaningrum, S.Pi., M.Sc menjelaskan, teknologi tersebut menggantikan metode tradisional yang mengandalkan sinar matahari, sehingga mempercepat proses produksi sekaligus memastikan kualitas produk yang lebih konsisten.

Selain itu, program itu  membantu Pandega Food beralih dari pengemasan manual ke penggunaan mesin pengemas sachet. Kemasan baru tersebut tidak hanya lebih praktis dan menarik, tetapi juga meningkatkan daya jual produk di pasar.

Baca Juga :  Prodi Peternakan UNS Ajari Warga Desa Pengkol, Sukoharjo Membuat Silase  untuk Dongkrak Produktivitas Ternak Kambing

Diversifikasi dan Pelatihan untuk Daya Saing

Dalam upaya memperluas pasar, Pandega Food juga didukung untuk mengembangkan produk baru berupa bubuk kaldu siap pakai. Produk itu menyasar konsumen yang membutuhkan bahan masakan praktis sehari-hari.

Pandega Food juga diberikan pelatihan terkait cara produksi pangan yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP) untuk memastikan proses produksi sesuai standar keamanan pangan.

Tim dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Sekolah Vokasi UNS, mahasiswa, mitra dan narasumber tengah berfoto bersama dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Digital Marketing | Foto: Istimewa

“Di bidang pemasaran, program Inovokasi memberikan pelatihan seputar strategi digital melalui sesi Focus Group Discussion (FGD).  Oleh narasumber kompeten, mereka dilatih membuat konten menarik untuk media sosial, memanfaatkan iklan berbayar, dan mengelola toko daring di marketplace seperti Tokopedia,” ujar Indrati, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Sementara itu, dalam aspek manajemen, program tersebut memperkenalkan aplikasi keuangan digital seperti Buku Warung dan Akuntansi UKM untuk membantu pencatatan arus kas dan perencanaan usaha. Sementara itu, promosi produk dilakukan melalui partisipasi dalam bazaar lokal, di mana Pandega Food memamerkan inovasi produknya sekaligus mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen.

Hasil dan Keberlanjutan

Dampak nyata dari program tersebut  terlihat pada meningkatnya kapasitas produksi dan pendapatan Pandega Food. Produk dengan mutu lebih konsisten kini mampu bersaing di pasar lokal maupun daring. Ke depan, Pandega Food didorong untuk mengurus sertifikasi halal dan memperkuat jaringan pemasok bahan baku guna memastikan keberlanjutan usaha.

Baca Juga :  Pesan Terakhir Ki Warseno Slank ke Putra Keduanya, Amar Pradopo : Ojo Mung Dadi Dalang Tok, Tapi Kudu Iso Dadi Opo Wae

“Melalui Program Inovokasi ini, UNS membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan pelaku usaha dapat menciptakan solusi inovatif yang berdampak langsung pada penguatan ekonomi lokal. Program ini diharapkan menjadi model pemberdayaan UMKM yang dapat diterapkan di wilayah lain,” pungkas Indrati. [Redaksi]