Beranda Daerah Wonogiri Cari Duit Susah Malah Ditakuti Virus HMPV, Warga Pertanyakan Pengalihan Isu

Cari Duit Susah Malah Ditakuti Virus HMPV, Warga Pertanyakan Pengalihan Isu

Virus
Seorang perempuan bermasker berjalan di trotoar. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Wonogiri tengah dibuat resah oleh kabar kewaspadaan terhadap virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang dilaporkan berasal dari Cina. Kekhawatiran warga semakin meningkat, terutama mengingat pengalaman pahit pandemi COVID-19 yang lalu.

Ketakutan ini diperburuk oleh kondisi ekonomi yang belum stabil. Warga menghadapi tekanan ekonomi berupa sulitnya mencari pekerjaan, banyaknya kasus PHK, iklim usaha yang lesu, serta harga kebutuhan pokok yang terus melambung.

“Kalau cari duit saja sudah susah, sekarang malah ditakut-takuti soal virus HMPV. Apa nggak tambah stres kita? Kita semua trauma sama COVID-19,” ungkap salah satu warga Wonogiri yang enggan disebutkan namanya, Selasa (7/1/2025).

Dia juga menyoroti bagaimana informasi tentang virus HMPV ini menyebar luas melalui media sosial dan dianggap menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan. Bahkan, ada yang menganggap bahwa isu ini dilakukan secara sistematis, masif, dan terstruktur.

Keresahan warga Wonogiri bertambah saat beberapa dari mereka menganggap wajar saja jika kemudian ada pihak yang mencurigai bahwa isu kewaspadaan terhadap virus HMPV ini bisa jadi hanyalah pengalihan isu dari persoalan ekonomi dan politik di dalam negeri.

“Kalau memang belum ada virus itu di sini, kenapa kita disuruh waspada sampai sebegitunya? Wajar jika kemudian ada yang menganggap bahwa itu merupakan cara biar kita lupa sama masalah ekonomi politik yang nggak kunjung membaik,” tutur warga lain.

Sementara melansir kemkes.go.id, virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini merebak di China, dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.

Baca Juga :  Aksi Hijau di Kawasan Hutan Giri Lestari Jeporo Jatipurno Wonogiri

Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.

HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes di Jakarta, Senin (6/1).

Menkes menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.

“Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga,” ujar Menkes.

Apa Itu Virus HMPV?

Virus HMPV (Human Metapneumovirus) adalah virus pernapasan yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah. Virus ini dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, terutama pada anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

Gejala Virus HMPV:

– Batuk kering.
– Demam ringan hingga tinggi.
– Pilek dan hidung tersumbat.
– Napas berbunyi (wheezing).
– Sesak napas.
– Kelelahan dan kehilangan nafsu makan.
– Dalam kasus yang parah, virus ini dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak kecil dan orang tua.

Baca Juga :  Suasana Mirip Pandemi Corona, Petugas Bermasker Semprot Disinfektan di Pasar Hewan Wonogiri

Bahaya dan Pencegahan:

Virus HMPV memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada individu dengan daya tahan tubuh lemah. Oleh karena itu, langkah pencegahan sangat penting:

– Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
– Gunakan masker di tempat umum, terutama saat ada gejala flu.
– Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.
– Jaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, olahraga, dan istirahat cukup.
– Bersihkan permukaan benda yang sering disentuh dengan desinfektan. Aris Arianto