SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Solo melakukan ablasi 3 dimensi (3D) pertama di Soloraya, Sabtu (25/1/2025). Hal itu semakin mengoptimalkan layanan aritmia di RS tersebut.
Presiden Pokja Aritmia Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI) dr Sunu Budhi Raharjo mengatakan, ablasi 3D merupakan prosedur terapeutik inovatif untuk menangani kasus aritmia. Tindakam ablasi dilakukan ketika detak jantung tidak sesuai dengan ritme normal.
“Normalnya detak jantung berdenyut secara teratur kurang lebih 100.000 kali/24 jam. Ritme tidak normal pada jantug bisa termasuk denyut melambat, atau denyut semakin cepat,” bebernya.
Ditambahkan Tim Medis RS UNS dr Irnizarifka, selama ini setiap ada kematian jantung mendadak selalu dikaitkan dengan jantung koroner. Padahal bisa saja hal itu karena kasus aritmia.
“Ini jadi tantangan untuk kami karena bukan kasus aritmia yang sedikit tapi salah satunya kasus belum muncul di permukaan. Tiba-tiba seseorang sudah stroke saja. Dulu saya nggak punya penyakit apapun, kok ini tiba-tiba stroke. Mungkin beliau punya penyakit jantung salah satunya aritmia,” terangnya.
Sementara itu, Direktur RS UNS dr Pamudji Utomo menjelaskan, pelayanan ablasi dapat dilakukan dengan biaya mandiri, asuransi swasta, maupun BPJS Kesehatan.
“Hari ini tadi disampaikan 3D, lebih tepat, lebih akurat, dan hasilnya lebih baik. Kami terus berbenah agar lebih maju, lebih unggul. Walaupun masih tipe C tapi pelayanan kami bukan tipe C biasa, setara dengan tipe B,” tandasnya. Prihatsari