BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Minuman keras (Miras), konon bisa membuat fly, menghadirkan kenikmatan dan membuat rileks bagi para peminumnya. Namun sebaliknya, Miras juga dapat memantik permasalahan sosial hingga memicu terjadinya tindak kekerasan.
Pesta minuman keras (Miras) di Padukuhan Trayeman, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret Bantul ini juga demikian. Gegara pesta Miras, berujung pada perselisihan antara dua dua orang sahabat hingga terjadi perkelahian.
Tak cukup tangan kosong, pelaku yang terlibat cekcok, melakukan duel maut dengan menggunakan senjata tajam jenis pedang. Crash! Pada suatu ketika salah satu di antara keduanya mengalami tebasan di bagian perut dan kepala hingga terluka parah.
Duel maut itu pun akhirnya menjadi urusan Polisi. Jajaran Polres Bantul kemudian mengamankan pria yang terlibat perkelahian di Padukuhan Trayeman, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret pada Jumat (17/1/2025) malam lalu itu.
Pelaku berinisial MN alias Bagong, diamankan setelah membacok DV dengan senjata tajam hingga mengalami luka di bagian perut dan kepala. Korban DV, memang sempat mendapat perawatan di rumah sakit, namun akibat lukanya yang parah, akhirnya meninggal.
Saat ini MN mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengatakan perkelahian yang melibatkan MN dan DV terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.
“Kejadian berlangsung di Padukuhan Trayeman, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret pada Jumat (17/1/2025) sekira pukul 20.30 WIB,” katanya kepada awak media, Senin (20/1/2025).
Kasus perkelahian dengan menggunakan senjata tajam itu bermula saat kepolisian mendapatkan informasi adanya perkelahian di wilayah Trayemen. Dalam perkelahian itu, korban DV dilarikan ke RS Permata Husada Pleret karena mengalami luka di bagian perut dan kepala.
“Awal mula kejadian pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 18.30 WIB di rumah MN datanglah DV dalam posisi sudah mabuk,” ujar dia.
Kemudian, DV meminta kepada MN untuk dibelikan minum minuman keras. Akhirnya, MN membeli miras tersebut dan diminum secara bersama-sama di rumah MN.
“Setelah itu DV meminta untuk dibelikan rokok kepada MN dan sudah dibelikan juga. Kemudian sekitar pukul 20.30 WIB DV akan pulang menggunakan sepeda motornya. Akan tetapi, dikarenakan sudah mabuk berat DV tidak mampu menyalakan sepeda motornya melalui stater kaki,” urai Jeffry.
MN kemudian membantu menghidupkan sepeda motornya. Saat DV menaiki sepeda motornya untuk pulang, tiba-tiba tangan DV meraba saku MN dan diduga akan mengambil dompet milik MN.
Dari situ, kemudian terjadi cek cok antara MN dan DV. DV menantang untuk bekelahi dan MN masuk ke dalam rumah untuk mengambil satu bilah senjata tajam jenis pedang untuk berkelahi.
Keduanya kemudian terlibat perkelahian hingga membuat DV mengalami luka di bagian perut dan kepala.
“Seorang perempuan inisial WNJH (33), warga Kemantren Jetis, Kota Yogya, yang mengetahui itu langsung datang untuk menolong dan membawa DV ke RS Permata Husada Pleret,” papar Jeffry.
Namun, dikarenakan di rumah sakit itu ada peralatan yang kurang memadai, akhinya korvan DV dirujuk ke RSPAU Harjolukito untuk penanganan medis lebih lanjut.
“Kemudian, pada Minggu (19/1/2025), Polsek Pleret mendapatkan informasi bahwa korban DV telah meninggal dunia,” bebernya.
Kasus itu kemudian ditangani oleh Polres Bantul dan pelaku baru diamankan, belum lama ini.
“Saat ini, pelaku mulai kami lakukan penahanan,” tandas Jeffry.