Cervical syndrome merupakan kondisi umum yang ditandai oleh nyeri leher akibat ketegangan otot, spasme, atau postur tubuh yang buruk. Dengan meningkatnya penggunaan perangkat elektronik, prevalensi masalah ini semakin tinggi, menyebabkan dampak signifikan pada aktivitas harian, kualitas tidur, dan produktivitas. Salah satu metode terapi fisik yang telah terbukti efektif untuk menangani masalah ini adalah teknik Hold Relax, bagian dari metode Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF). Teknik ini menggabungkan kontraksi isometrik otot dengan peregangan pasif, memberikan manfaat dalam mengurangi nyeri, meningkatkan fleksibilitas otot, dan memperbaiki postur tubuh.
Teknik Hold Relax memanfaatkan kontraksi otot secara isometrik, yaitu otot bekerja tanpa perubahan panjang, yang kemudian diikuti oleh peregangan pasif. Mekanisme ini memanfaatkan refleks neuromuskuler untuk meredakan ketegangan otot melalui peningkatan aliran darah dan oksigenasi jaringan otot. Pada pasien Cervical Syndrome, terapi ini menargetkan otot-otot yang tegang seperti trapezius, levator scapulae, dan scalene, yang sering kali terpengaruh akibat postur tubuh yang buruk atau aktivitas repetitif. Proses ini melibatkan refleks penghambatan nyeri yang merangsang relaksasi otot, sehingga nyeri dapat berkurang secara signifikan.
Teknik ini tidak hanya mengurangi intensitas nyeri, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas otot dan rentang gerak leher. Dengan peregangan pasif setelah kontraksi isometrik, otot-otot yang tegang dapat kembali ke panjang normalnya, memungkinkan gerakan lebih bebas dan mengurangi kekakuan. Selain itu, terapi Hold Relax juga memperbaiki postur tubuh yang buruk, mengurangi risiko kekambuhan nyeri di masa depan. Dibandingkan dengan teknik peregangan tradisional, terapi Hold Relax menawarkan pendekatan yang lebih terstruktur dan adaptif, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi individu pasien. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang aman dan efektif untuk pasien dengan cervical syndrome.
Penyebab utama nyeri cervical syndrome adalah tekanan berlebihan pada struktur leher akibat kebiasaan postur tubuh yang buruk, seperti posisi kepala yang terlalu condong ke depan. Fenomena seperti text neck syndrome semakin sering ditemukan pada populasi muda akibat penggunaan perangkat elektronik secara berlebihan. Faktor mekanis ini diperburuk oleh stres emosional yang memicu ketegangan otot kronis di area leher dan bahu. Teknik Hold Relax hadir sebagai solusi efektif untuk mengatasi kombinasi faktor mekanis dan psikologis ini. Dengan mengurangi spasme otot dan meningkatkan fleksibilitas, terapi ini membantu pasien mengembalikan fungsi leher yang normal. Selain itu, refleks neuromuskuler yang dirangsang oleh teknik ini juga berkontribusi pada penghambatan rasa nyeri secara alami.
Keberhasilan terapi Hold Relax tidak dapat dilepaskan dari pendekatan yang komprehensif. Integrasi teknik ini dengan latihan penguatan otot, edukasi postur tubuh, dan manajemen stres sangat penting untuk hasil yang optimal. Latihan penguatan otot leher dan inti membantu memberikan dukungan struktural yang lebih baik, mengurangi beban pada otot leher. Sementara itu, edukasi mengenai postur tubuh yang benar, baik saat berdiri, duduk, maupun tidur, membantu mencegah kekambuhan nyeri akibat kebiasaan postur yang buruk. Teknik pernapasan yang benar juga berkontribusi dalam mengurangi ketegangan otot leher. Fisioterapis sering kali mengajarkan pernapasan diafragma, yang membantu merelaksasi otot-otot tubuh dan meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu, modifikasi aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan kursi ergonomis dan pengaturan tinggi layar komputer, sangat penting untuk mendukung pemulihan pasien.
Terapi Hold Relax tidak hanya membantu mengurangi nyeri tetapi juga memberikan dampak positif pada kualitas hidup pasien. Dengan menurunnya ketegangan otot dan nyeri, pasien dapat kembali menjalani aktivitas harian seperti bekerja, berolahraga, atau tidur dengan lebih nyaman. Selain itu, teknik ini memungkinkan pasien untuk belajar mempertahankan postur tubuh yang sehat, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental mereka. Penerapan terapi ini secara rutin juga mendorong pasien untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan leher melalui aktivitas yang lebih seimbang dan postur yang lebih baik. Dengan demikian, terapi Hold Relax tidak hanya menjadi solusi sementara tetapi juga strategi jangka panjang untuk mencegah masalah serupa di masa depan.
Terapi fisik Hold Relax merupakan pendekatan yang komprehensif dan efektif dalam menangani nyeri pada pasien cervical syndrome. Dengan mengurangi ketegangan otot melalui kontraksi isometrik dan peregangan pasif, teknik ini tidak hanya memberikan pengurangan nyeri yang cepat tetapi juga manfaat jangka panjang dalam meningkatkan fleksibilitas dan memperbaiki postur tubuh. Kombinasi terapi ini dengan latihan penguatan, edukasi postur tubuh, dan modifikasi aktivitas sehari-hari memberikan hasil yang optimal dalam rehabilitasi pasien. Pendekatan holistik ini memastikan bahwa pasien dapat kembali menjalani aktivitas harian dengan lebih nyaman dan mencegah kekambuhan di masa depan. [*]
Nurus Sabtiyah Dayyinah
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan/Fisioterapi
Universitas Muhammadiyah Malang