Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kurator Tak Hadiri Mediasi Dengan Manajemen PT Sritex Soal Nasib Karyawan, Wamenaker: Tidak Ada Kata PHK, Negara Sifatnya Memaksa!

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Rencana mediasi yang sedianya dilakukan Rabu, (08/01/2025) antara manajemen PT Sri Rezeki Isman (Sritex) dengan para kurator di Solo gagal dilakukan.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer yang memimpin mediasi tersebut merasa kecewa karena hingga akhir acara para kurator tidak menampakkan batang hidungnya.

Diketahui rencana mediasi tersebut bakal membahas nasib ribuan pekerja Sritex Group usai permohonan kasasi pailit ditolak oleh Mahkamah Agung (MA).

Nasib ribuan pekerja Sritex Group kini statusnya menggantung sejak putusan pailit yang ditetapkan PN Niaga Semarang pada akhir Oktober 2024 lalu

Immanuelpun mengaku merasa kesal dengan kurator yang menangani kepailitan PT Sritex. Dirinya menilai kurator tidak bertanggung jawab, cuma membikin kegaduhan dan akhirnya menghilang begitu saja.

“Harusnya dia hadir dong. Inikan udah dipailitkan, harusnya ada dong disini. Pihak manajemen memastikan tidak ada PHK. Sekarang kita meminta ketika dipailitkan meminta kawan kawan kurator soal nasib para buruh di Sritex di PHK atau tidak. Seharusnya secara etik mereka harus hadir dong. Jangan cuma bikin kegaduhan yang akhirnya menghilang,” ungkap Immanuel.

Dengan kehadirannya di PT Sritex, Immanuel menegaskan bahwa negara hadir untuk para pekerja di Sritex.

“Makanya sekarang opsi kita pemerintah tidak ada kata PHK. Jadi tetap Sritex going concern berjalan. Jangan sampai nanti merusak citra tekstil nasional. Karena bagaimanapun Sritex ini adalah wajah tekstil kita Indonesia. Fokus kami buruh tidak di PHK, soal nasib rakyat ga ada ruang untuk negosiasi,” tegasnya.

Immanuelpun kemudian mengingatkan kepada para kurator agar lebih berhati-hati. Karena negara sifatnya bisa memaksa.

“Negara sifatnya memaksa ke kurator hakimnya atau ke siapa. Karena ini kepentingan nasional, jangan sampai kepentingan nasional ini dirusak demi hasrat yang lain saya ga mau,” himbaunya.

Immanuel menyebut bahwa tahun ini adalah momentum emas Indonesia. Dimana diikuti dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

“Ini bukan sritex saja, tapi tekstil-tekstil yang lain juga ini adalah momentum emas Indonesia dengan naiknya donald trump. Ekspor mereka ke amerika 60% pajaknya jadi kita aman. Kalau kesempatan ini ga bisa kita manfaatkan kacau. Jadi semoga momentum ini jadi momentum positiflah,” terangnya.

Noel mengaku bahwa membawa kabar gembira mengenai nasib PT Sritex. Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut kabar gembira yang dimaksud. Ia memastikan kabar gembira tersebut berkaitan dengan kewenangan negara yang bersifat memaksa.

“Kita lihat nanti, tidak lama lagi ada kabar baiknya. Saya belum berani menyampaikan. Tetapi yang pasti dengan hadirnya saya di sini, negara hadir. Dan sifatnya negara bisa memaksa,” pungkasnya. Ando

Exit mobile version