SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Puji Hartati Kepala Bagian Umum Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. Arif Zainuddin Solo menceritakan kegiatan “F” salah satu pasien yang kabur dan akhirnya tercebur di Sungai Bengawan Solo, Minggu, (19/01/2025) kemarin.
Menurut Puji pada sore hari biasanya pasien diberikan kegiatan mandiri. Terkadang ada yang karaoke hingga melakukan ibadah mengaji. Sehingga tidak ada tindakan khusus yang sedang dilakukan kepada pasien tersebut.
“Karena di ruangan itu ya biasanya diberikan waktu senggang. Bisa mengisi kegiatan yang ada. Sebelumnya malah sempat bertanya bagaimana cara salat, bacaan salat, salat menghadap mana kiblatnya, itu siang harinya,” ungkap Puji.
Puji menambahkan pada saat itu memang pintu di Bangsal Krisna tidak terkunci. Namun tetap ada penjagaan. Apalagi disitu ada keluarga pasien yang turut menunggu.
“Pada saat itu sore sekitar pukul 16.00 lewat pasien itu lari. Begitu pasien lari perawat kami yang saat itu berjaga langsung mengejar, satu orang langsung aktivasi card yellow. Memberikan kode kegawatan bahwa pasien itu ada yang lari sehingga pihak-pihak yang terkait nanti semuanya bergerak,” ceritanya.
Saat ini pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. Arif Zainuddin Solo sudah melaporkan permasalahan tersebut ke pihak kepolisian dan menyerahkan ke tim SAR untuk melakukan pencarian.
Ditambahkan Puji, pasien berinisial “F” itu sendiri sudah masuk ke RSJD sebanyak 3 kali. Terakhir masuk sejak kemarin tanggal 13 Januari.
“Tentu setiap ada kejadian kita lakukan evaluasi. Kitakan untuk perawatan pasien memang ada standar-standar. Kalau dulu ruangan dikunci seperti rumah sakit seperti penjara. Stigma itu memang sekarang kita mulai ubah dengan paradigma bagaimana gangguan jiwa dimanusiakan. Artinya banyak hal yang perlu kita edukasikan ke masyarakat sehingga stigma tentang pasien di rumah sakit jiwa bisa diterima dengan baik,” tandasnya. Ando