Beranda Umum Opini Pemanfaatan Media Fitur Reels Instagram Terhadap Alat Pembelajaran Materi di Era...

Pemanfaatan Media Fitur Reels Instagram Terhadap Alat Pembelajaran Materi di Era Digital

Foto ilustrasi | tribunnews

Rofi Naufal Farid
Mahasiswa Prodi Informatika, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang

Teknologi smartphone telah mengubah cara kita berkomunikasi, membuatnya lebih mudah, cepat, dan praktis. Smartphone dan notebook adalah contoh perangkat elektronik yang dirancang untuk mempermudah aktivitas manusia. Perkembangan teknologi memungkinkan integrasi berbagai aplikasi yang mendukung pembelajaran, seperti aplikasi bahasa, matematika, dan sains. Dengan penggunaan yang tepat, smartphone dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui aplikasi edukatif dan fitur interaktif.

Perkembangan smartphone mempengaruhi tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Dalam pendidikan, smartphone mempengaruhi proses dan hasil belajar. Beberapa studi menunjukkan dampak negatif seperti kemalasan dalam menulis dan membaca, penurunan kemampuan bersosialisasi, serta kecanduan game online. Namun, dengan pengelolaan yang tepat, smartphone dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Penggunaan smartphone oleh siswa dapat memberikan dampak signifikan baik secara fisik maupun mental, mempengaruhi perkembangan kognitif, sosial emosional, nilai-nilai agama dan moral, bahasa, serta kemampuan fisik-motorik siswa.

Instagram adalah platform media sosial populer untuk membagikan momen sehari-hari melalui foto dan video. Platform ini menawarkan berbagai fitur yang mendukung desain konten agar terlihat menarik dan kreatif. Instagram memungkinkan interaksi dengan audiens melalui komentar, likes, dan pesan langsung, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan komunikasi.

Instagram juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran selama pembelajaran daring. Penggunaan media ini harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, seperti fisika, sejarah, biologi, dan lain-lain. Materi-materi ini dapat disajikan menggunakan fitur Reels di Instagram. Fitur Reels memungkinkan pengguna membuat video dengan musik, efek, dan transisi yang dapat diatur sesuai keinginan. Fitur-fitur ini memungkinkan siswa membuat konten yang lebih menarik dan interaktif, sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar mereka.

Instagram diperkenalkan pada tahun 2010 oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger. Sejak awal, Instagram meraih popularitas besar, mencapai 10 juta unduhan dalam tahun pertamanya. Instagram sangat bermanfaat dalam mengekspresikan inspirasi penggunanya dan meningkatkan kreativitas, berkat berbagai fitur yang membuat postingan lebih menarik.

Baca Juga :  Pengaruh Latihan Koordinasi Arm Swings terhadap Pemulihan Fungsi Motorik Pasien Stroke

Instagram menarik banyak pengguna dengan fitur-fitur seperti IGTV, InstaStories, Feed, dan Reels yang diperkenalkan pada tahun 2021. Fitur Reels memiliki berbagai tools seperti Audio, Durasi, Kecepatan, Efek, Riasan, Tata Letak Video, dan Penunjuk Waktu. Tools ini membantu membuat foto atau video yang diedit menjadi lebih menarik. Pengguna dapat menggunakan fitur-fitur ini untuk menciptakan konten yang lebih menarik, yang bisa meningkatkan keterlibatan dan interaksi dengan pengikut mereka.

Dalam konteks pendidikan, fitur Reels Instagram dapat dimanfaatkan sebagai alat pembelajaran yang inovatif. Dengan kemampuan untuk menggabungkan berbagai elemen multimedia, Reels dapat membantu menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang lebih interaktif dan mudah dipahami oleh siswa. Misalnya, guru bisa membuat video pendek yang menjelaskan materi pembelajaran dengan cara yang kreatif, sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar.

Penggunaan Reels Instagram dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan keterampilan digital siswa. Kemampuan untuk menggunakan teknologi dan media sosial dengan bijak merupakan keterampilan yang sangat penting. Dengan memanfaatkan Reels, siswa dapat belajar bagaimana membuat konten yang menarik dan informatif, serta bagaimana berinteraksi dengan audiens mereka secara positif dan konstruktif.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan media sosial dalam pembelajaran harus dilakukan dengan bijak dan terkontrol. Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk memastikan bahwa siswa menggunakan media sosial dengan cara positif dan bermanfaat, serta menghindari dampak negatif seperti kecanduan dan penyalahgunaan. Dengan pendekatan yang tepat, fitur Reels Instagram dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam menambah pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.

Dengan kemajuan teknologi, media sosial seperti Instagram telah menjadi semakin populer di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Fitur Reels di Instagram memungkinkan pengguna untuk membuat video dengan durasi pendek dengan menambahkan musik, efek, dan transisi yang menarik, sehingga bisa digunakan sebagai alat pembelajaran yang kreatif dan efektif. Dampaknya tidak hanya meningkatkan minat belajar siswa, namun juga mempermudah penyampaian materi dan meningkatkan kreativitas.

Baca Juga :  Efektivitas Terapi Angioplasti terhadap Penanganan Penyakit Trombus

Penggunaan Reels Instagram dalam pembelajaran dapat memberikan dampak positif seperti penerimaan informasi yang lebih cepat, peningkatan minat belajar, dan komunikasi yang lebih luas antara siswa dan dunia luar.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan media sosial dalam pembelajaran harus dilakukan dengan bijak dan terkontrol untuk menghindari dampak negatif seperti kecanduan dan penyalahgunaan. Oleh karena itu, guru maupun orang tua harus bekerja sama untuk memastikan bahwa penggunaan media sosial dalam pembelajaran dilakukan dengan cara yang positif dan berguna bagi perkembangan siswa.

Perlu adanya evaluasi dan penyesuaian terhadap cara pembelajaran yang menggunakan media sosial seperti Instagram, agar tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan siswa. Dengan demikian, penggunaan fitur Reels Instagram dalam pembelajaran terus dikembangkan dan memberikan manfaat yang optimal bagi siswa. [*]

Rofi Naufal Farid
Mahasiswa Prodi Informatika, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang