Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan pendidikan adalah metode mengajar. Metode mengajar merupakan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode mengajar yang efektif akan menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga siswa menjadi lebih disiplin dan termotivasi untuk belajar. Dalam hal ini, guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator yang bertugas untuk menyampaikan materi tetapi juga untuk membentuk karakter dan motivasi belajar siswa.
Kedisiplinan bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga pembentukan karakter siswa agar dapat bertanggung jawab atas diri sendiri. Oleh karena itu, penerapan teknik mengajar yang tepat dapat membantu untuk membangun kedisiplinan siswa. Sedangkan motivasi belajar siswa merupakan faktor pendukung, baik internal maupun eksternal yang memengaruhi semangat siswa dalam belajar. Penegakan disiplin merupakan salah satu strategi pendidikan karakter yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru mampu meningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode pengajaran yang menarik dan memberikan apresiasi atas usaha siswa, baik dalam bentuk verbal maupun lainnya.
Kedisiplinan dan motivasi belajar merupakan dua faktor yang saling berkaitan dan dapat dipengaruhi oleh metode mengajar guru. Guru yang dapat menciptakan lingkungan belajar kondusif melalui metode pengajaran yang kreatif akan lebih mudah untuk membangun kedisiplinan dan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih disiplin dan termotivasi ketika guru mampu menggabungkan metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Motivasi belajar yang tinggi akan membantu siswa untuk lebih giat dan mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Selain itu, suasana kelas yang mendukung dan hubungan interpersonal antara guru dan siswa yang baik juga dapat menjadi faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa.
Metode mengajar yang efektif tidak hanya bergantung pada strategi yang digunakan, tetapi juga pada kemampuan guru dalam memahami karakteristik siswa. Pendekatan diferensiasi, di mana metode mengajar disesuaikan dengan kemampuan dan gaya belajar siswa sangat dibutuhkan. Melalui pendekatan ini, setiap siswa akan memiliki kesempatan untuk berkembang sesuai minat dan bakatnya. Penerapan metode mengajar yang sesuai dapat membawa dampak yang signifikan terhadap kedisiplinan dan motivasi belajar siswa. Pendekatan interaktif, seperti metode diskusi kelompok atau simulasi, dapat menarik minat siswa untuk belajar dan mengikuti aturan kelas.
Pemilihan metode mengajar yang tepat sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menarik untuk siswa. Karena dalam praktiknya, metode mengajar harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kebutuhan kurikulum sehingga dapat memberikan dampak yang baik terhadap perkembangan siswa. Oleh karena itu, pengaruh metode mengajar yang dikembangkan guru harus bersifat heuristik, yaitu mengarah pada keterlibatan siswa yang lebih besar, baik secara fisik maupun mental.
Hubungan antara metode mengajar guru dengan kedisiplinan dan motivasi belajar siswa saling berkaitan, karena memengaruhi satu sama lain. Berdasarkan salah satu hasil penelitian, ketika siswa termotivasi, mereka lebih cenderung akan mengikuti aturan yang ada. Metode mengajar yang efektif dapat membantu guru dalam menanamkan kedisiplinan dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Sebaliknya, kedisiplinan dan motivasi belajar siswa yang baik akan memudahkan guru dalam menerapkan proses pembelajaran yang efektif. Dalam konteks pengembangan pendidikan, pengelolaan metode mengajar, kedisiplinan, dan motivasi belajar siswa menjadi tanggung jawab utama guru. Oleh karena itu, adanya pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru sangat penting untuk meningkatkan kompetensi mereka, terutama dalam memilih metode mengajar yang efektif.
Pemanfaatan teknologi digital pada bidang pendidikan sudah menjadi suatu kebutuhan. Menurut hasil penelitian yang dipublikasi dalam Jurnal Teknodik oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2019), teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang digunakan pada proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Teknologi digital tidak hanya berfungsi sebagai media untuk menyampaikan materi, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kegiatan pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa akan merasa lebih termotivasi ketika materi yang disampaikan dalam bentuk video atau animasi. Selain itu, guru juga akan dengan lebih mudah untuk mengidentifikasi kebutuhan individu siswa sehingga proses belajar menjadi lebih personal.
Pemanfaatan teknologi digital dalam bidang pendidikan dapat mempermudah proses kegiatan belajar mengajar dan mampu memberikan peluang bagi siswa untuk mengatur waktu belajar mereka secara mandiri. Pembelajaran digital memberikan fleksibilitas waktu dan tempat yang sangat mendukung kebutuhan siswa dengan berbagai latar belakang. Dalam konteks ini, siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan dimana saja sesuai jadwal mereka, sehingga membantu mereka untuk lebih disiplin dalam mengatur waktu. Penggunaan teknologi juga memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dengan kecepatan berdasarkan kemampuan mereka. Dengan demikian, siswa tidak hanya dapat memahami materi dengan baik, tetapi juga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap proses pembelajaran.
Efektivitas penggunaan teknologi digital dalam meningkatkan kedisiplinan dan motivasi belajar siswa juga sangat bergantung pada kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua. Peran guru dalam mengarahkan penggunaan teknologi digital sangat menentukan keberhasilan pembelajaran digital. Guru perlu menata kegiatan pembelajaran agar lebih menarik, relevan, dan menantang sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar secara mandiri, orang tua juga berperan dalam memberikan pengawasan di rumah agar siswa menggunakan teknologi digital dengan sebagaimana mestinya. Dengan kerja sama yang baik antara guru, siswa, dan orang tua dapat menjadikan teknologi digital alat yang mampu mendukung kegiatan pembelajaran yang efektif. [*]