Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Peternak Sapi di Kulonprogo Mengeluh Pasaran Sepi, Harga Anjlok Nggak Ketulungan

Harga Sapi hingga Kambing di Kulonprogo Anjlok Imbas Isu PMK, Permintaan Ikut Lesu / tribunnews

KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para peternak sapi di Kabupaten Kulonprogo bernasib apes dengan anjloknya harga  jual sapi lantaran terdampak merebaknya  Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Tak heran banyak peternak yang mengeluh dengan kondisi sepinya penjualan sapi belakangan ini.

Surat, salah satu pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Pengasih mengatakan anjloknya harga terjadi sejak satu setengah bulan terakhir.

“Sejak isu PMK itu, penjualan hewan ternak jadi lesu,” tuturnya ditemui pada Selasa (21/1/2025).

Ia mencontohkan harga kambing jantan yang sebelumnya di kisaran Rp  3 juta per ekor, kini turun menjadi  hanya Rp  2,6 juta per ekor.

Begitu juga dengan harga sapi, yang saat ini dipatok Rp 16 juta per ekor dari sebelumnya Rp 20 juta per ekor.

Tak hanya harga anjlok, permintaan akan hewan ternak pun saat ini turun drastis.

Penurunan juga terlihat dari situasi di Pasar Hewan Pengasih yang tidak seramai biasanya.

“Kami berharap ada perhatian dari pihak terkait untuk masalah anjloknya harga ini,” kata Surat.

Terpisah, Lurah Sukoreno di Kapanewon Sentolo, Olan Suparlan mengatakan aktivitas penjualan sapi miliknya juga terimbas.

Selain harga yang anjlok, masyarakat juga enggan untuk membeli sapi dengan adanya isu PMK.

Ia pun saat ini harus lebih jeli dalam membeli sapi dari luar daerah.

Sebab ia harus memastikan sapi yang dibeli dalam kondisi benar-benar sehat dan bebas dari penyakit seperti PMK.

“Apalagi saya biasa beli sapi dari Gunungkidul, jadi harus dipastikan kondisi kesehatannya,” jelas Olan.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo, hingga 17 Januari 2025 tercatat sebanyak 20 sapi yang terpapar PMK.

Seluruhnya telah mendapatkan penanganan, di mana sudah 2 sapi yang sembuh dan tidak ada kematian yang dilaporkan.

Sementara itu, Kepala DPP Kulonprogo, Drajat Purbadi mengatakan berbagai upaya dilakukan demi menekan penyebaran PMK.

Selain penanganan untuk yang sakit, langkah pencegahan dan pengawasan juga diintensifkan.

“Para petani dan peternak saat ini juga diimbau untuk menunda pembelian hewan ternak dari luar Kulonprogo,” kata Drajat.

Exit mobile version