Beranda Nasional Jogja Plengkung Gading Jogja Bakal Ditutup, Ratusan Pedagang Cemas Bakal Kelaparan

Plengkung Gading Jogja Bakal Ditutup, Ratusan Pedagang Cemas Bakal Kelaparan

Keluh Kesah Pedagang Alkid yang Cemas Jika Plengkung Gading Ditutup, Rabu (22/1/2025)  | tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Rencana penutupan Plengkung Gading di kawasan Beteng Kraton Yogyakarta menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi ratusan pedagang di Alun-alun Kidul (Alkid) Yogyakarta. Para pedagang khawatir langkah ini akan mematikan mata pencaharian mereka yang selama ini bergantung pada lokasi tersebut.

Ariyadi (68), salah satu pedagang angkringan di Alkid, mengungkapkan keresahannya. Ia baru mengetahui rencana ini dari pemberitaan media pada pagi hari.

“Gak setuju, karena (Alkid) untuk makan (cari) rejeki. Kalau (ditutup) nanti kelaparan semua ini. Pedagang dari Wonosari dari mana-mana,” ujarnya.

Meski demikian, Ariyadi pasrah jika keputusan itu memang datang dari Kraton.

“Tapi kalau Kraton yang minta ya, mau gimana, monggo kersa (silakan saja),” tambahnya.

Ariyadi, warga Langenastran, Patehan, Kota Yogyakarta, telah berjualan nasi dan makanan angkringan di Alkid selama lebih dari 30 tahun. Dari hasil jualannya, ia mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga salah satunya kini kuliah.

“Hasil jualan ini sudah menyekolahkan anak saya. Saya anak dua, yang kuliah satu,” katanya. Dalam sehari, ia bisa meraup omzet Rp200 ribu di pagi hari dan Rp400 ribu di malam hari, ketika pengunjung lebih ramai.

Baca Juga :  Terbanting ke Aspal Setelah Diseruduk Innova di Jalan Wates, Nenek Ini Patah Kaki dan Luka di Sekujur Tubuhnya

Keluhan serupa juga disampaikan Asih, pedagang lain di Alkid. Wanita berusia 42 tahun ini merasa khawatir jika penutupan Plengkung Gading membuatnya kehilangan mata pencaharian.

“Mau ditutup ya enggak masalah yang penting tetap jualan. (Kalau pindah) kami larinya ke mana, kan mata pencahariannya cuma di sini. Saya janda dan masih menyekolahkan anak saya yang masih SMA,” ungkapnya.

Asih telah berjualan di Alkid selama 18 tahun, meneruskan usaha yang sebelumnya dijalankan oleh ibunya.

“Sekarang ibu saya sudah tidak bisa kerja jadi saya yang meneruskan,” katanya.

Meski begitu, hingga kini ia belum menerima pemberitahuan resmi dari Kraton maupun pemerintah terkait rencana penutupan tersebut.

Di Alkid, sekitar 400 pedagang bergantung pada kawasan ini untuk mencari nafkah. Penutupan Plengkung Gading dan relokasi yang direncanakan menjadi dilema besar, memunculkan pertanyaan apakah lokasi baru nantinya cukup strategis untuk menjaga kelangsungan hidup mereka. Para pedagang hanya berharap kebijakan ini tidak membuat mereka kehilangan mata pencaharian yang selama ini menjadi sandaran hidup.

Baca Juga :  Lakukan Pinjaman Fiktif Senilai Rp 23,6 Juta, Petugas Koperasi Simpan Pinjam di Gunungkidul Ini Terancam 5 Tahun

www.tribunnews.com