WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang peluncuran Program Makan Bergizi Gratis pada Januari 2025, pemerintah menyoroti pentingnya penyusunan proses bisnis tematik sebagai kunci keberhasilan program ini.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi alias MenpanRB Rini Widyantini, menegaskan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) memegang peran sentral, tetapi tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan efektivitas penyelenggaraan pemenuhan gizi nasional.
“Penyusunan proses bisnis tematik menjadi langkah strategis dalam mencapai tujuan program ini. Proses ini bertujuan memetakan alur kerja yang saling terhubung, membangun sinergi, dan memastikan setiap aktor memahami peran serta tanggung jawabnya,” ujar MenpanRB Rini Widyantini, dilansir dari menpan.go.id, Minggu (5/1/2025).
Proses bisnis tematik ini dirancang untuk memperkuat koordinasi antara BGN dengan kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah. Pendekatan tematik ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk bekerja sama secara lebih terarah, dengan fokus pada pencapaian tujuan utama program: pemenuhan gizi masyarakat secara menyeluruh.
“Melalui penyusunan proses bisnis tematik, instansi yang terlibat dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif pada proses inti. Ini memastikan setiap tahap dalam rantai kerja saling mendukung, sehingga pelaksanaan program berjalan optimal,” tambahnya.
MenpanRB Rini Widyantini juga menjelaskan bahwa langkah ini dimulai dari identifikasi visi dan misi organisasi, diikuti oleh pemetaan peran setiap aktor dalam setiap tahapan proses. Dengan cara ini, hambatan yang muncul dalam implementasi dapat diminimalkan, sementara peluang sinergi dapat dimaksimalkan.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak yang terlibat. Menurutnya, program ini adalah solusi nyata untuk memastikan setiap individu, terutama anak-anak sekolah, memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi. Dengan pemenuhan gizi sejak dini, diharapkan anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kuat, dan kompetitif di tingkat global.
“Kita berharap program yang akan mulai berjalan pada Januari 2025 ini mendapatkan dukungan maksimal dari berbagai pemangku kepentingan, sehingga dapat membawa manfaat besar dalam menciptakan SDM unggul di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan kesiapan anggaran untuk mendukung kelancaran program ini. Ia menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis telah dialokasikan dalam belanja kementerian/lembaga sebesar Rp71,0 triliun, yang akan dikelola langsung oleh Badan Gizi Nasional.
“Program ini merupakan salah satu unggulan pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Anggaran sudah dipastikan tersedia agar pelaksanaannya berjalan sesuai rencana,” tandas Sri Mulyani. Aris Arianto