Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Terungkap Manfaat dan Tujuan Review Kurikulum Prodi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum

Review kurikulum Pendidikan Agama Islam di IIM Surakarta. Dok. Panitia

SURAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekolah Pascasarjana Institut Islam Mambau’ul ‘Ulum (IIM) Surakarta menggelar acara Review Kurikulum Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk melakukan evaluasi dan pengembangan kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Kegiatan ini menghadirkan pakar kurikulum terkemuka, Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA, dari UIN Walisongo Salatiga, dan berlangsung di Gedung A. Kartidjo, lantai 3, ruang pascasarjana.

Hadir dalam acara ini kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) dari Surakarta, Sragen, dan Boyolali, rektorat IIM Surakarta, Kepala LPM, dosen pascasarjana, alumni, serta mahasiswa. Agenda ini dirancang untuk menyelaraskan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta regulasi terkini.

Relevansi Kurikulum di Tengah Dinamika Zaman

Rektor IIM Surakarta, Edy Muslimin, S.Ag., M.Si., menegaskan pentingnya kolaborasi antara kampus dan pengguna lulusan untuk memastikan lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan masyarakat dan dunia kerja.

“Kurikulum harus adaptif terhadap perubahan dan terus disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan modern,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Dr. Sukari, S.Pd.I., M.Pd.I., menekankan bahwa masukan dari berbagai pihak, terutama Kakanmenag, menjadi elemen krusial dalam pengembangan kurikulum. Partisipasi aktif pengguna lulusan membantu menyempurnakan kurikulum agar lebih relevan secara praktis.

Saran Strategis dari Pakar dan Praktisi

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto menggarisbawahi pentingnya penguatan metodologi berbasis teknologi dan pendekatan interdisipliner.

“Kurikulum yang baik harus membekali mahasiswa dengan kompetensi aplikatif dan relevan dengan tantangan di masyarakat,” tegasnya.

Kakanmenag Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun, S.Ag., M.S.I., menyampaikan tiga usulan penting, yaitu:

– Penguatan Moderasi Beragama, yang sejalan dengan program nasional Kementerian Agama dalam membangun harmoni sosial.
– Penerapan Kurikulum Berbasis Cinta, untuk membentuk individu yang berkarakter tulus, beriman, dan bebas dari rasa benci.
– Integrasi Nilai-Nilai Agama dalam Kehidupan, agar lulusan mampu menyebarkan ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Wakil Rektor 1 IIM Surakarta, Dr. Joko Subando, S.Si., M.Pd., menambahkan, revisi ini tidak hanya menyentuh aspek teknis, tetapi juga visi besar untuk menghasilkan lulusan yang unggul, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.

Diskusi interaktif yang melibatkan peserta, alumni, dan mahasiswa turut menghasilkan berbagai rekomendasi. Salah satu poin utama adalah penyesuaian visi keilmuan dan jumlah SKS sesuai standar Permendikbud No. 53 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Dengan berbagai masukan strategis dan evaluasi mendalam, IIM Surakarta berharap kurikulum baru Prodi PAI dapat mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga mampu berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkarakter. Aris Arianto

Exit mobile version