Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Disebut Hasto Jadi Dalang Revisi UU KPK, Jokowi: Coba Dilihat Tahun 2015

Mantan presidan Joko Widodo. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Presiden RI ke-7 Joko Widodo menjawab tudingan yang sebelumnya dilontarkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Dalam video yang viral berdurasi 5 menit terkait dirinya yang disebut sebagai dalang revisi Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hasto mengungkapkan bahwa revisi UU KPK merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo pada saat Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution berencana mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo dan Medan.

Hasto mengaku, telah memberikan masukan kepada Presiden di Istana Negara bahwa pencalonan anak dan menantu presiden tersebut berpotensi menimbulkan indikasi suap, gratifikasi, dan tindak korupsi.

Saat dikonfirmasi, Jokowi menyebut bahwa sekarang adalah zaman keterbukaan. Jokowi meminta untuk melihat kembali pada tahun 2015.

“Coba dilihat tahun 2015, ada inisiatif dari DPR untuk memasukkan revisi RUUKPK ke prolegnas. Coba dilihat lagi dan saat itu terjadi ketidaksepakatan antara DPR dan pemerintah sehingga tidak jadi dibahas. 2016, 2017, 2018 juga ada upaya untuk melakukan pembahasan itu, tetapi juga tidak terjadi,” terangnya, Rabu, (26/02/2025).

Kemudian dilanjutkan Jokowi baru pada 2019 masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (prolegnas).

“Baru tahun 2019 masuk prolegnas. Karena memang semua fraksi yang ada di DPR setuju, sampai pada akhirnya dibahas dan digedok di rapat paripurna. Atas semuanya, atas inisiatif DPR. Ya, udah itu aja,” katanya.

Disinggung soal surat presiden (surpres) usulan revisi UU KPK yang telah ditanda tangani. Jokowi menyebut karena sebelumnya semua fraksi di DPR telah menyetujui.

“Ya, surpresnya itu kan itu kalau sudah semua fraksi menyetujui. Semua fraksi di DPR setuju, ya presiden kalau tidak musuhan dengan semua fraksi dong. Politiknya harus dilihat seperti itu. Bukan dari sini, saya ngejar-ngejar, saya ngejar-ngejar. Bukan itu, tolong dilihat itu, dicek, ada beritanya semuanya. Sampai setelah diundangkan, saya juga akhirnya tidak tanda tangan. Coba dilihat lagi,” jelasnya.

Jokowi kemudian menyebut bahwa apa yang sebelumnya dinyatakan oleh sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hanyalah karangan cerita belaka.

“Itu karangan cerita, semua orang bisa membuat karangan cerita. Udah itu aja,” katanya.

Disinggung soal salah satu cara memuluskan karir politik Gibran dan Bobby. Jokowi membantah.

“Hubungannya apa coba pakai logika dong kita itu, pakai logika. Untuk apa, masalah hal-hal yang kecil, yang beneran aja. Logika kita, kita pakai lah,” tandasnya. Ando

Exit mobile version