Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Fenomena Rockfall di Tirtomoyo Wonogiri Dipicu Gempa Gunungkidul

Rockfall

Fenomena rockfall di jalan Dusun Pucungan Desa Sidorejo Tirtomoyo Wonogiri. @daryonoBMKG

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Samudra Hindia Selatan Yogyakarta pada Sabtu (1/2/2025) pukul 07.40 WIB ternyata berdampak hingga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Salah satu dampaknya adalah terjadinya longsoran bebatuan atau rockfall di akses jalan Dusun Pucungan Desa Sidorejo Tirtomoyo Wonogiri.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui unggahan di akun X @daryonoBMKG pada Minggu (2/2/2025) petang. Daryono menjelaskan bahwa gempa tersebut termasuk dalam kategori gempa bumi menengah.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah,” ujar Daryono, Sabtu (1/2/2025).

Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat longsoran bebatuan tersebut. Namun, akses jalan di Dusun Pucungan sempat terganggu akibat material batu yang jatuh dari tebing. Warga dan aparat setempat segera melakukan pembersihan untuk memastikan jalur dapat dilalui kembali.

Sebelumnya pada Sabtu, 1 Februari 2025, pukul 07:40 WIB, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,1 di wilayah selatan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di koordinat 8,88° Lintang Selatan dan 110,27° Bujur Timur, sekitar 105 km barat daya Gunungkidul, dengan kedalaman 10 kilometer.

Guncangan gempa Gunungkidul dirasakan hingga ke wilayah Wonogiri, Tulungagung, dan Klaten.

Seorang warga Wonogiri, Budi Santoso, mengungkapkan, “Tadi sekitar jam setengah delapan pagi, saya merasakan getaran cukup kuat. Lampu gantung di rumah bergoyang, tapi tidak ada kerusakan berarti,” sebut dia.

Di Tulungagung, Siti Aminah juga merasakan hal serupa. Dia sedang menyiapkan sarapan ketika tiba-tiba lantai bergetar.

“Anak-anak sempat panik, tapi alhamdulillah semuanya aman,” sebut dia.

Sementara itu, di Klaten, Andi Prasetyo menyatakan, Getarannya terasa beberapa detik. Beberapa tetangga keluar rumah untuk memastikan apa yang terjadi.

“Tidak ada kerusakan, hanya kaget saja,” tandas dia.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

Sebagai informasi tambahan, pada 11 Januari 2025, gempa dengan magnitudo 4,9 juga terjadi di barat daya Pacitan dan dirasakan oleh warga di Gunungkidul, Wonogiri dan sekitarnya. Meskipun getarannya terasa, aktivitas masyarakat tetap berjalan normal tanpa adanya kerusakan berarti.

Pemerintah terus melakukan upaya antisipasi terhadap potensi gempa, termasuk dengan mengadakan simulasi dan edukasi kepada masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana alam.

Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait, serta tidak mudah terpancing oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. Aris Arianto

Exit mobile version