
SUMUT, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perjuangan heroik ditunjukkan oleh Kepolisian Resor Asahan dalam menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat 10 kilogram di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara (Sumut). Operasi penangkapan yang berlangsung dramatis pada Selasa (18/2/2025) itu bahkan melibatkan baku tembak sengit antara polisi dan seorang bandar narkoba yang ternyata merupakan mantan anggota TNI AL.
Kasat Narkoba Polres Asahan, AKP Mulyoto, mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari informasi mengenai seorang pria bernama Ali (45) yang diduga sering mengedarkan narkoba di wilayah Kota Tanjung Balai. Berdasarkan informasi tersebut, polisi menyusun strategi dengan menyamar sebagai pembeli.
“Petugas berpura-pura memesan narkotika jenis sabu sebanyak 4 kilogram kepada Ali. Kesepakatan harga saat itu mencapai Rp 230 juta per kilogram, sehingga total harga untuk 4 kg sabu mencapai Rp 920 juta,” jelas Mulyoto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/2/2025).
Transaksi disepakati dilakukan di Perumahan Johor Permai, Kelurahan Pantai Johor, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai. Setelah memastikan barang bukti ada di tangan pelaku, polisi langsung meringkus Ali di lokasi.
Dari hasil interogasi, Ali mengaku mendapatkan sabu tersebut dari Chandra, yang ternyata adalah mantan anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dengan pangkat terakhir Letnan Dua (Letda). Chandra diketahui dipecat dari dinas militer pada tahun 2022.
Polisi pun segera bergerak menuju rumah Chandra di Perumahan Surya Mas, Kelurahan Teladan, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Saat petugas hendak masuk, pintu rumah dalam keadaan terkunci. Namun, mereka yakin Chandra masih berada di dalam.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Chandra terlihat keluar dari rumah dengan mengendarai sepeda motor Honda NMAX hitam. Saat polisi berusaha menangkapnya, Chandra justru melakukan perlawanan sengit dengan menembakkan senjata api berkali-kali ke arah petugas.
“Tim opsnal mencoba melakukan penghadangan, namun Chandra langsung mengeluarkan senjata api dari tasnya dan melakukan penembakan bertubi-tubi ke arah tim kami,” ungkap Mulyoto.
Polisi pun berlindung di balik mobil sambil memberikan tembakan peringatan. Meski begitu, Chandra berhasil melarikan diri ke arah Stadion Mutiara Kisaran. Tim opsnal terus melakukan pengejaran, namun Chandra berhasil kabur.
Dalam penggeledahan di rumah Chandra, polisi menemukan 6 bungkus plastik berwarna oranye merek 99 DURIAN yang berisi sabu seberat 6 kilogram. Dengan demikian, total sabu yang berhasil disita dari dua lokasi mencapai 10 kilogram.
Selain itu, polisi juga menyita 1 pucuk senjata api jenis Baretta, 262 butir peluru kaliber 9 mm, dan 100 butir peluru kaliber 7 mm. Mulyoto memastikan bahwa senjata api dan amunisi tersebut digunakan Chandra saat melawan petugas.
“Saat ini, kami masih memburu Chandra dan menyelidiki jaringan pelaku lainnya yang terkait dengan peredaran narkoba ini,” tegas Mulyoto.
Keberhasilan Polres Asahan dalam menggagalkan peredaran narkoba ini diapresiasi masyarakat setempat. Aksi heroik dalam baku tembak melawan bandar narkoba yang merupakan mantan aparat menunjukkan komitmen polisi dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara.