![0902 - keracunan](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2025/02/0902-keracunan.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Enam orang warga harus menjalani perawatan inap di rumah sakit setelah mengalami keracunan massal usai menghadiri pesta pernikahan di Padukuhan Krasakan, Tempel, Sleman. Selain itu, dua orang sempat dirawat di posko kesehatan, sementara puluhan lainnya menjalani observasi medis.
Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati, mengungkapkan bahwa total korban keracunan mencapai 130 orang. Gejala yang dikeluhkan mayoritas korban adalah diare dan demam.
“Awalnya diketahui ada 26 korban. Setelah kami mendirikan posko kesehatan dan menghubungi warga untuk diperiksa, jumlahnya terus bertambah. Hingga pukul 15.30 WIB, tercatat 130 korban dengan enam orang harus menjalani rawat inap,” ujarnya, Minggu (9/2/2025).
Diana menjelaskan, posko kesehatan akan beroperasi selama 24 jam untuk mengobservasi korban yang masih lemas atau mengalami gejala. “Kami asesmen di posko, kalau perlu infus, bisa dilakukan di posko atau puskesmas, supaya beban rumah sakit tidak terlalu berat,” tambahnya.
Kapolsek Tempel, AKP Gunawan Setiyabudi, mengatakan pihaknya masih fokus pada pendampingan penanganan korban dan belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyelidikan. “Kami fokus pada pendampingan korban,” ujarnya singkat. Sebanyak 15 personel kepolisian dikerahkan di posko kesehatan untuk membantu penanganan.
Panewu Tempel, Agung Dwi Maryoto, menambahkan bahwa hajatan tersebut dihadiri sekitar 500 tamu, meskipun undangan yang disebar hanya sekitar 200. Menu yang disajikan dalam acara itu meliputi bakso, sate, siomay, es krim, dan krecek.
Dwi menyebut pihaknya telah berkomunikasi dengan keluarga penyelenggara hajatan. “Mudah-mudahan situasi segera terkendali. Saat ini ada satu posko dari BPBD yang terus memantau kondisi korban,” pungkasnya.