Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Mengenal Siklon Tropis dan Dampaknya di Indonesia

Siklon

Ilustrasi siklon tropis. Dibuat oleh AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Siklon tropis adalah badai kuat yang terbentuk di atas perairan hangat di wilayah tropis atau subtropis. Badai ini terbentuk ketika tekanan udara rendah bertemu dengan suhu permukaan laut yang hangat, menyebabkan udara naik dan membentuk sistem pusaran yang berputar cepat.

Siklon tropis biasanya memiliki kecepatan angin minimal 63 km/jam dan dapat berkembang menjadi badai besar dengan kecepatan angin lebih dari 118 km/jam. Badai ini sering disertai hujan deras, angin kencang, serta gelombang tinggi yang berbahaya bagi aktivitas maritim.

Klasifikasi Siklon Tropis

– Depresi Tropis: Kecepatan angin kurang dari 63 km/jam.
Badai Tropis: Kecepatan angin antara 63–118 km/jam.
Siklon Tropis (Hurricane/Typhoon): Kecepatan angin di atas 118 km/jam.

Nama hurricane digunakan di wilayah Atlantik dan timur Pasifik, typhoon digunakan di barat Pasifik, dan siklon tropis digunakan di Samudra Hindia serta selatan Pasifik.

Meskipun Indonesia jarang terkena dampak langsung siklon tropis karena lokasinya yang dekat dengan khatulistiwa, badai ini sering mempengaruhi cuaca di wilayah sekitarnya.

Siklon tropis seperti Taliah dapat menyebabkan:

– Hujan lebat yang meningkatkan risiko banjir dan longsor.
Angin kencang yang merusak bangunan dan infrastruktur.
– Gelombang tinggi yang berbahaya bagi nelayan dan transportasi laut.

BMKG terus memantau perkembangan siklon tropis seperti Taliah dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi dampaknya.

Sementara Kepala BPBD Wonogiri Fuad Wahyu Pratama menjelaskan, Siklon Tropis Taliah saat ini terdeteksi berada di Samudera Hindia dan diperkirakan masih aktif dalam beberapa waktu ke depan.

“Dampaknya sudah mulai kita rasakan, seperti angin kencang dan curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi ini masih berpotensi berlangsung beberapa hari ke depan,” ungkap Kepala BPBD Wonogiri Fuad Wahyu Pratama, Kamis (6/2/2025).

Fuad Wahyu Pratama mengingatkan masyarakat untuk melakukan berbagai langkah antisipasi guna meminimalisir dampak bencana, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor.

BPBD Wonogiri mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca melalui informasi resmi dari BMKG dan BPBD setempat. Aris Arianto

Exit mobile version