SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pedagang Pasar Kliwon Solo mengeluhkan atap yang pada bocor saat musim hujan hingga menimbulkan banjir.
“Kalau sini hujan, ini kan banjir semua. Ini sudah berlangsung 5 tahun lebih. Kita sudah laporan-laporan, katanya mau ditindaklanjuti. Tapi enggak ada konfirmasinya sampai sekarang,” ungkap Roni saat ditemui, Selasa, (18/02/2025).
Menurut Roni hampir semua bagian atap di Pasar Kliwon mengalami kebocoran. Apalagi saat ini memasuki musim hujan. Dipastikan pasar mengalami banjir.
“Hampir semuanya, pokoknya yang kelihatan putih-putih itu bocor semua. Ini musim hujan, pasti ini banjir semua. Pernah ada bapak-bapak kepleset, operasi kakinya, sekarang pakai krek,” terangnya.
Roni menyebut pihak pasar sudah mencoba menangani kebocoran atap tersebut. Namun kenyataannya tidak berlangsung lama.
“Kita juga sudah mencoba laporan ke dinas dan pihak pengelola pasar. Katanya mau ditindak lanjuti dari tahun 2021. Tapi ga ada sampai tahun 2025 ndak ada apa-apa. Komunikasi terakhir 1 bulan lalu, katanya bulan Maret mau di rehab,” jelasnya.
Selain pedagang pasar tradisional, kebanyakan di Pasar Kliwon adalah usaha di bidang percetakan. Sehingga banyak kertas yang lembab karena terkena air.
“Dampaknya lembab, kalau dicetak itu kita nunggu besoknya. Kalau dicetak sekarang pasti hasilnya kurang bagus. Ya (merugikan),” tandasnya.
Secara terpisah, Kabid Sarana dan Distribusi Dinas Perdagangan Kota Solo, Joko Sartono, mengatakan bahwa anggaran untuk pemeliharaan Pasar Kliwon baru akan dilakukan pasca lebaran.
“Njih, tahun ini ada anggaran pemeliharaan di Pasar Kliwon, saat ini baru proses perencanaan. Awal Maret akan dilakukan proses lelang,” terangnya saat dikonfirmasi.
Jika prosesnya berjalan lancar, kata Joko, pasca lebaran akan dilakukan pengerjaan. Menurutnya, anggaran untuk Pasar Kliwon akan dijadikan satu dengan Pasar Ayu.
“Kalo lancar habis lebaran proses pengerjaannya. Anggarannya Rp 500 juta dengan Pasar Ayu, nanti kita lihat lagi skala prioritas,” pungkasnya. Ando