Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Satu Siswi Hamil, SMA Negeri 1 Tangen Fasilitasi Kejar Paket C

Suasana SMA Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah || Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM   Seorang siswi SMA Negeri 1 Tangen, Sragen yang hamil dan mengundurkan diri kemudian menikah (bukan 3 siswi seperti diberitakan sebelumnya-red),  tidak kehilangan hak belajar, dan tetap bisa melanjutkan pendidikannya.

SMA Negeri 1 Tangen, Sragen pun tak tinggal diam. Pihak sekolah tetap menyediakan fasilitasi, dengan memberikan akses pendidikan bagi siswi tersebut melalui jalur Kejar Paket C.

“Hak pendidikan yang bersangkutan tidak hilang. Kami tetap fasilitasi dengan melalui Kejar Paket C,” jelas Kepala SMA Negeri 1 Tangen, Sragen, Sutilah, S.T., M.Pd kepada Joglosemarnews, melalui sambungan telepon, Jumat (7/2/2025) malam.

Lebih lanjut, Sutilah menjelaskan, tidak benar ada tiga orang siswi yang hamil  di sekolahnya.  Yang benar,  hanya ada satu orang siswi yang mengudurkan diri karena alasan pribadi, yakni hamil dan kemudian menikah.

Sutilah menegaskan,  tidak benar pula jika dikatakan pihak sekolah saat itu menggelar pesta perayaan Ulang Tahun Sekolah.  Yang ada pada saat itu adalah acara Gelar Karya P5  dengan tema Kewirausahaan, di mana di dalamnya terdapat acara potong tumpeng sebagai wujud syukur sekolah tersebut sudah berusia  29 tahun.

“Jadi tidak benar kalau dikatakan ada pesta,” tandas Sutilah.

Pihak sekolah, demikian Sutilah, selalu berkomitmen dalam mendidik para siswa dengan nilai-nilai moral, karakter dan pengawasan terhadap lingkungan sekolah guna menciptakan suasana pendidikan yang sehat dan kondusif.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,  kabar mengenai siswi yang hamil tersebut sempat ramai di grup WhatsApp dan tersebar luas di Sragen. Kejadian tersebut bukan hanya menciptakan citra negatif, namun juga membuat warga yang tinggal di dekat sekolah ikut merasa malu dan risih.

Dan untuk mencegah kejadian serupa terulang pada para siswa-siswi yang lain, pihak sekolah bakal melakukan kegiatan parenting kepada orang tua siswa.

“Untuk anak–anak, ke depan kita akan melakukan pendampingan, sosialisasi bahaya seks bebas, serta narkoba dengan menggandeng instansi terkait,” ujarnya. Huri Yanto | Suhamdani

 

 

Exit mobile version