WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tanggul saluran irigasi Balong di Dusun Saratan, Desa Sumberagung, Kecamatan Batuwarno, jebol akibat usia yang sudah tua.
Peristiwa ini berdampak pada aliran air ke sawah-sawah di tiga kecamatan, yaitu Batuwarno, Baturetno, dan Nguntoronadi, yang menghambat aktivitas pertanian warga.
Menyikapi kondisi ini, pemerintah setempat bergerak cepat dengan menggelar rapat koordinasi di Balai Desa Sumberagung pada Kamis (13/2/2025).
Rapat tersebut dihadiri oleh Camat Batuwarno Khrisma Eko Setiyono, Camat Baturetno Eko Nur Haryono, dan Camat Nguntoronadi Endrijo Rahardjo. Selain itu, hadir pula perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bidang Pengairan Wonogiri, DPU Wilayah Batuwarno, Baturetno, dan Nguntoronadi, serta para kepala desa dan relawan dari tiga kecamatan tersebut.
Rapat membahas langkah-langkah strategis untuk memperbaiki tanggul yang rusak. Diputuskan bahwa pada Jumat (14/2/2025) akan dilakukan kerja bakti massal melibatkan warga pemilik lahan persawahan, relawan, TNI, Polri, serta perangkat desa dari tiga kecamatan.
Kerusakan tanggul ini disebabkan oleh faktor usia, mengingat bangunan tersebut sudah ada sejak zaman Belanda. Pada musim kemarau, tanah di sekitar tanggul sering mengalami retakan atau berlubang yang kemudian menjadi tempat bersarangnya hewan seperti kepiting, tikus, dan ular. Akibatnya, saat musim hujan tiba, air mengalir deras dan membuat tanggul jebol.
Dampak dari jebolnya tanggul ini cukup serius karena aliran air ke sawah-sawah warga terhenti. Para petani di tiga kecamatan yang sebagian sudah memasuki masa tanam kembali mengalami kendala dalam menggarap lahan mereka.
Untuk memperbaiki tanggul, diperlukan berbagai material seperti 1.500 karung (gebang/kresek) yang akan diisi tanah, 30 batang bambu (ORI), serta dua rit truk batu belah yang dibelikan oleh tiga camat. Selain itu, alat-alat seperti cangkul, palu besar (hammer), kawat, dan golok juga telah disiapkan.
Kerja bakti ini akan dipantau langsung oleh para camat dari tiga kecamatan sebagai bentuk kepedulian dan koordinasi dalam penanganan musibah ini.
Dengan gotong royong seluruh elemen masyarakat, diharapkan tanggul dapat segera diperbaiki agar aliran air kembali normal dan para petani bisa kembali menggarap sawah mereka tanpa kendala. Aris Arianto