Beranda Daerah Solo TERUNGKAP! Ternyata SMKN 2 Solo Baru Isi Finalisasi Data Sekolah dan Siswa...

TERUNGKAP! Ternyata SMKN 2 Solo Baru Isi Finalisasi Data Sekolah dan Siswa di Batas Hari Terakhir, Sekretaris Eksekutif SNPMB: 6-31 Januari Ngapain Saja, Bercanda Sekolah Ini

SMKN 2 Solo. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sekretaris Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Bekti Cahyo Hidayanto buka-bukaan soal kegagalan siswa SMKN 2 untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Dalam Sosialisasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2025 program diploma dan sarjana UNS, yang digelar 4 Februari 2025 kemarin.

Bekti mengatakan bahwa pihak SMKN 2 Solo tidak tertib dalam menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

“Pada tanggal 31 Desember itu batas terakhir bagi sekolah yang belum punya e raport bisa mengusahakan e raport. 1 Januari sebenarnya sudah tau ga perlu nunggu 30 Januari bisa pakai e raport atau enggak.

Kita lihat dia perjalanan mengisi PDSS. Finalisasi data sekolah saja sudah tanggal 31 Januari. Terus dari tanggal 6 Januari sampai 30 Januari ngapain saja,” ujarnya.

Dilanjutkan Bekti, pada tanggal 31 Januari pada pukul 9.40, 30 menit setelah finalisasi sekolah. Pihak sekolah melakukan finalisasi siswa eligible.

Kemudian pada tanggal yang sama pada 10.41 mereka baru selesai finalisasi kurikulum.

Baca Juga :  Warga Keluhkan Kelangkaan, Pertamina Gelontor 30.000 Tabung Gas Melon Tambahan di Solo

“Dari pukul 11 sampai pukul 3 itukan 4 jam. Dari 4 jam mereka mau memasukan secara manual 320 siswa ya ga mungkinlah bercanda sekolah ini memang, bergurau memang main-main,” ungkapnya.

Persoalan ini dijelaskan Bekti, bahwa tidak hanya dialami SMKN 2 Solo saja. Namun banyak menimpa sekolah-sekolah terkenal, dengan kasus seperti ini.

“Bapak ibu jangan coba-coba satu hari, bahkan 3 hari saja bapak ibu sudah puyeng. Saya inikan juga dosen, setiap semesterkan saya ngisi excel nilai mahasiswa setiap semester kolomnya banyak. Itu aja kalau dah mau dekat dredeg. Ini berani-beraninya nasib orang ditentukan 4 jam,” kesalnya.

Terkait ada yang beralasan menyalahkan jaringan. Bekti menjawab bahwa jaringan tentu saja dapat dipantau dan dilihat.

“Ada sekolah yang kualitas jaringannya lebih jelek dari dia. Ya bisa selesai, masak dia mau juga dibilang sdm jelek, jelas lebih bagus dia sekolah terkenal. Sistem kami itu bebannya hanya 35% paling tinggi. Jadi masalahnya itu jaringan di tempat bapak ke internet. Bukan di server kami,” tegasnya.

Baca Juga :  Warga Wonogiri Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Wilayah Gilingan, Polisi Lakukan Olah TKP

Bekti bahkan mengklaim bahwa di sistem tidak pernah mengalami down sedetikpun.

“Data grafiknya itu ada, semua sekolah baru melaksanakan di seminggu terakhir. Bahkan yang melaksanakan di depan itu sedikit. Kasus kayak gini itu banyak,” pungkasnya. Ando