Beranda Umum Nasional Gelombang Demo Tolak Revisi UU TNI, Gedung DPRD Malang dan Bank di...

Gelombang Demo Tolak Revisi UU TNI, Gedung DPRD Malang dan Bank di Bandung Dibakar

Massa yang mengatasnamakan Arek-Arek Malang turun ke jalan menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025) sore. Dalam aksi tersebut, mereka dengan tegas menyuarakan penolakan terhadap revisi UU TNI yang dinilai dapat menghidupkan kembali dwifungsi TNI | tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Gelombang aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-Undang TNI terus berlanjut di berbagai daerah. Demonstrasi yang awalnya berjalan damai berujung ricuh, bahkan memicu aksi anarkis yang merusak fasilitas umum dan gedung-gedung pemerintah maupun swasta.

Salah satu peristiwa paling mencolok terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (21/3/2025) malam. Aksi massa yang berlangsung di sekitar Gedung DPRD Jawa Barat berakhir dengan pembakaran sebuah bank swasta di Jalan Ir. H. Djuanda, Dago, Kota Bandung. Unjuk rasa yang dimulai sejak pukul 16.00 WIB ini awalnya berlangsung tertib. Namun, ketidakhadiran anggota DPRD Jabar di dalam gedung wakil rakyat memicu kekecewaan massa.

Situasi mulai memanas ketika demonstran mencoba menerobos masuk ke dalam gedung DPRD Jabar. Mereka membakar water barrier milik Dinas Perhubungan dan melemparkan petasan, batu, serta bom molotov ke arah gedung tersebut. Polisi yang berjaga di lokasi tidak langsung mengambil tindakan represif.

Kerusuhan memuncak sekitar pukul 21.30 WIB saat massa berpakaian serba hitam terlibat aksi kejar-kejaran dengan polisi berpakaian preman. Kejadian ini berlanjut hingga dini hari, dengan polisi lebih berfokus pada upaya membubarkan massa di kawasan Jalan Ir. H. Djuanda. Dalam kondisi yang semakin tidak terkendali, sekelompok demonstran diduga membakar kantor Hana Bank, serta mencoret tembok bank dengan tulisan โ€œBurn World Bankโ€ menggunakan cat semprot.

Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kebakaran tersebut. Proses pemadaman berlangsung selama tiga jam hingga api benar-benar padam sekitar pukul 03.30 WIB. Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung, M. Yusuf Hidayat, membenarkan adanya laporan kebakaran tersebut.

Baca Juga :  Sekolah Rakyat Siap Beroperasi 2025, Rekrutmen Siswa Dimulai April

โ€œAlhamdulillah, hingga pukul 03.30 WIB kami sudah menyelesaikan pemadaman dan pendinginan,โ€ ujar Yusuf, Sabtu (22/3/2025).

Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, memastikan bahwa aksi pembakaran tersebut diduga dilakukan oleh massa pengunjuk rasa.

โ€œJadi memang benar ada pengrusakan dan pembakaran kantor bank di Dago oleh sekelompok orang,โ€ ujar Budi.

Tak hanya di Bandung, aksi serupa juga terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, pada Minggu (23/3/2025) malam. Demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPRD Kota Malang juga berakhir rusuh. Massa melempar bom molotov ke arah gedung legislatif tersebut sekitar pukul 18.34 WIB, menyebabkan kobaran api di teras depan gedung.

Kobaran api sempat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran yang berjaga di lokasi. Namun, massa semakin brutal dengan menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang dan membakar pos jaga. Pos lainnya mengalami kerusakan berat akibat aksi massa.

Melihat situasi yang semakin tidak terkendali, polisi dan TNI langsung bergerak memukul mundur massa pada pukul 18.41 WIB. Dengan bantuan semprotan air dari mobil pemadam kebakaran, massa akhirnya bubar ke arah Jalan Kertanegara. Beberapa orang diamankan oleh pihak berwenang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Akibat kejadian tersebut, sejumlah personel kepolisian dan TNI mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis. Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, menyayangkan aksi anarkis ini. Menurutnya, DPRD Kota Malang selalu terbuka untuk berdialog dengan masyarakat.

Baca Juga :  Gelombang Protes Meluas, Suara Ibu Indonesia Tolak Revisi UU TNI

โ€œKami telah siap menerima audiensi, dan semua fraksi sudah mendapat arahan. Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk duduk bersama,โ€ ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (23/3/2025).

Rimzah menegaskan bahwa DPRD Kota Malang tidak pernah menutup pintu bagi siapa pun yang ingin menyampaikan aspirasi mereka.

โ€œKami siap menerima, di dalam, di luar, di bawah hujan, di bawah terik matahari sekalipun. Kami ingin membangun narasi bersama,โ€ katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah tersulut emosi atau terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh situasi.

โ€œKami ingin menjaga Malang tetap kondusif. Jangan sampai diprovokasi oleh hal-hal yang buruk atau merugikan kita semua,โ€ pungkasnya.  

www.tribunnews.com