Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Jadilah Muslimah Kaffah di Era Digital

Ustazah Ninin Karlina, S.Ud. saat membahas bagaimana media sosial memengaruhi persepsi diri seorang muslimah. Humas UMS

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seiring waktu media sosial semakin membentuk standar kecantikan, kesuksesan, dan kebahagiaan yang kerap tak realistis. Fenomena ini menjadi sorotan dalam Kajian Nisa’ bertajuk “Muslimah Kaffah: Jangan Mau Disetir Sosmed”.

Kajian ini menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Nasyiatul Aisyiyah (NA) Sukoharjo Ustazah Ninin Karlina, S.Ud., yang membahas bagaimana media sosial memengaruhi persepsi diri seorang muslimah, serta pentingnya kembali kepada nilai-nilai Islam dalam menentukan standar hidup.

Dalam materi yang disampaikan, Ninin menguraikan, bagaimana media sosial berperan besar dalam membentuk persepsi perempuan terhadap dirinya sendiri. Standarisasi kecantikan, tren gaya hidup, hingga pencapaian yang kerap dipamerkan di dunia maya acap kali menciptakan tekanan sosial bagi muslimah.

”Media sosial juga memengaruhi cara berpakaian, pola pikir, hingga cara muslimah menempatkan diri dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, eksistensi di dunia maya dapat menggeser nilai-nilai Islam yang seharusnya menjadi pedoman utama,” ungkapnya Rabu, (19/3).

Oleh karenanya, kajian yang berlangsung di Masjid Fadhlurrahman Kampus 1 UMS itu Ninin menekankan pentingnya memiliki kesadaran digital dan tidak serta-merta menjadikan media sosial sebagai satu-satunya tolok ukur kebahagiaan dan kesuksesan. (bisa juga dibaca di link web : news.ums.ac.id)

Sebagai upaya untuk tetap teguh dalam prinsip Islam di tengah arus digital, ia membahas beberapa langkah strategis, di antaranya:
* Membangun kesadaran digital, dengan memahami bahwa tidak semua yang populer di media sosial mencerminkan kebenaran atau harus diikuti
* Menggunakan media sosial secara bijak, menjadikannya sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan dan bukan sekadar ajang pamer
* Memperkuat pemahaman agama, agar standar hidup tetap berlandaskan pada nilai-nilai Islam, bukan pada tren yang cepat berubah
* Menjaga privasi dan kehormatan diri, dengan tidak mudah mengumbar kehidupan pribadi demi mendapatkan validasi sosial

Kajian Nisa’ yang digelar pada hari Jumat (14/3) dapat menjadi awal dari diskusi yang lebih luas mengenai peran muslimah dalam menghadapi tantangan zaman. Ninin berharap, materinya dapat memberikan manfaat bagi muslimah dalam membangun kehidupan yang selaras dengan ajaran Islam, tanpa terpengaruh oleh standar dunia maya yang semu. Prihatsari

Exit mobile version