Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kementerian Lingkungan Hidup RI Kukuhkan Pesantren Assalaam sebagai Kader Gerakan Sadar Sampah di Pesantren Se-Indonesia

Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Sukoharjo, menjadi salah satu pesantren yang mendapat kehormatan dikukuhkan sebagai Kader Gerakan Sadar Sampah oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Sukoharjo, menjadi salah satu pesantren yang mendapat kehormatan dikukuhkan sebagai Kader Gerakan Sadar Sampah oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

Pengukuhan tersebut dilakukan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sukoharjo juga turut hadir dan secara simbolis memberikan bantuan untuk pelestrarian lingkungan di PPMI Assalaaam.

Acara ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah di kalangan pesantren.

Gerakan Sadar Sampah yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama di lingkungan pesantren, tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Program ini merupakan bagian dari Aksi Peduli Sampah Nasional 2025, yang mencakup delapan sektor, yakni pesantren, pantai, gunung, mangrove, desa, pasar, sekolah, dan kampus. Kementerian berharap gerakan ini akan mempercepat perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rata-rata timbulan sampah per kapita di Indonesia mencapai 0,74 kg per hari. Bila tidak ada perubahan signifikan dalam pengelolaannya, diperkirakan pada 2050 jumlah sampah yang dihasilkan akan mencapai 3,4 miliar ton.

Sebagai pesantren dengan 2.100 santri, PPMI Assalaam telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung gerakan ini. Pesantren yang terletak di Sukoharjo ini telah mengimplementasikan berbagai program pengelolaan sampah, baik sampah anorganik maupun organik.

Untuk sampah anorganik, Assalaam memiliki Laboratorium Pusat Pengolahan Sampah Assalaam (LP2SA), yang bertugas untuk memilah dan memproses sampah agar bisa dimanfaatkan kembali. Sementara itu, untuk sampah organik, seperti sisa makanan dari para santri, PPMI Assalaam memelihara ikan seperti patin, gurame, dan lele. Tahun lalu, panen ikan patin mencapai 4 ton, sementara pada 2019 tercatat 9,2 ton. Hasil panen tersebut kemudian dibagikan kepada seluruh santri dan keluarga besar Assalaam.

Dr. Arkanudin Budiyanto, M.I.Kom, Sekretaris PPMI Assalaam, menegaskan bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman.

“Kami mendidik santri untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan lingkungan yang bersih, InsyaAllah, proses belajar mereka akan semakin lancar,” tandasnya. Ando

Exit mobile version