Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Keren! Mahasiswa UII Ciptakan Inovasi Pengolahan Sampah yang Lebih Ramah Lingkungan

Mahasiswa UII menciptakan mesin pembakar sampah atau insinerator yang mampu mengurangi emisi berbahaya | tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekelompok mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi dengan menciptakan inovasi alat optimasi untuk mesin pembakar sampah atau insinerator. Inovasi ini tidak hanya menawarkan solusi teknis, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat dalam mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran sampah.

Inovasi tersebut dikembangkan oleh Abrar Radhitya Widyatmoko, Alvin Dhavi Juliano, Amin Sulaiman, dan Muhammad Syahdan Sigit Maulana. Keempat mahasiswa ini berasal dari program studi Teknik Lingkungan, Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik Kimia UII. Mereka tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) UII Periode 70 Tematik Layanan Lansia Terintegrasi di Kelurahan Purbayan, Kotagede.

Menurut Abrar, ide pengembangan alat ini muncul setelah mereka menemukan bahwa sebagian besar mesin insinerator masih menghadapi kendala dalam mengendalikan residu asap pembakaran. Asap yang tidak terkontrol tidak hanya mengganggu kenyamanan warga, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka merancang cerobong tambahan yang dilengkapi dengan sistem filtrasi berbasis karbon aktif. Cerobong ini mampu mengurangi emisi berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran sampah, sehingga lebih ramah lingkungan.

Alat ini bekerja dengan cara mengarahkan asap hasil pembakaran ke dalam cerobong yang memiliki jalur berbelok ke bawah. Di ujung cerobong, terdapat dua filter karbon aktif yang efektif menangkap zat-zat berbahaya seperti dioksin, hidrogen sulfida, hidrogen klorida, amoniak, dan merkaptan dengan tingkat efisiensi hingga 99 persen. Setelah melewati proses penyaringan, udara yang lebih bersih dilepaskan kembali ke lingkungan.

Selain memberikan manfaat lingkungan, inovasi ini juga menjawab tantangan sosial dalam pengelolaan sampah. Sesuai peraturan pemerintah, sampah harus dikelola secara komunal dan tidak boleh lagi dibuang secara individu. Hal ini sering kali menjadi beban tambahan bagi masyarakat karena harus membayar jasa pengangkut sampah. Dengan adanya insinerator yang lebih ramah lingkungan, masyarakat dapat mengelola sampah secara mandiri tanpa menimbulkan pencemaran udara yang berlebihan.

Pembuatan alat optimasi ini menggunakan bahan plat besi dengan biaya produksi sekitar Rp700.000 per unit. Tim mahasiswa berharap alat ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih efisien dan aman.

“Kami berharap inovasi ini bisa membantu masyarakat dalam mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran sampah serta memberikan solusi yang lebih baik dalam pengelolaan limbah domestik,” kata Abrar.

Pada akhir pelaksanaan KKN UII Periode 70 Tematik LLT, Kamis (27/2/2025), alat filtrasi ini resmi diserahterimakan kepada masyarakat setempat. Keberhasilan mahasiswa UII dalam menciptakan inovasi ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga pusat lahirnya solusi nyata bagi berbagai permasalahan lingkungan dan sosial.  

Exit mobile version