Beranda Daerah Solo KKL Arsitektur UMS: Studi Perkotaan dan Arsitektur Berkelanjutan di Thailand

KKL Arsitektur UMS: Studi Perkotaan dan Arsitektur Berkelanjutan di Thailand

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tahun 2025 dengan Regu Maleo dilaksanakan pada tanggal 17-22 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 18 mahasiswa Arsitektur UMS didampingi seorang dosen pembimbing lapangan dengan destinasi Kota Bangkok, Thailand.(bisa juga dibaca di link web: news.ums.ac.id)

Kegiatan KKL Regu Maleo mengusung tema Ekspedisi Masa Kini. Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Kawasan One City Center (OCC) di pusat Kota Bangkok, terletak di kawasan bisnis utama (CBD) yang memiliki konsep modern dan berkelanjutan. Konsep mixed-use development di OCC mengintegrasikan perkantoran, ritel, dan ruang publik, menciptakan lingkungan yang dinamis dan efisien.

Dosen pembimbing lapangan KKL Arsitektur UMS, Yayi Arsandrie, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa kunjungan KKL ini memberikan wawasan yang luas bagi mahasiswa mengenai perkembangan perkotaan, arsitektur, seni dan budaya di Thailand.

“Selain itu, pengalaman ini juga menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk semakin mengeksplorasi arsitektur di level internasional, membuka peluang untuk belajar dari praktik terbaik di belahan dunia yang lain serta menginspirasi mereka dalam merancang dan membangun lingkungan yang lebih baik di masa depan,” ungkap Dosen Arsitektur UMS itu, Minggu (9/3).

Menurutnya, desain arsitektur yang ramah lingkungan dan ruang publik yang menarik menjadikan OCC sebagai destinasi bisnis dan investasi. Dari pandangannya, Surakarta dapat mengadopsi konsep ini dengan mengembangkan pusat ekonomi terintegrasi, ruang hijau, serta proyek-proyek perkotaan inovatif untuk meningkatkan daya saing tanpa meninggalkan identitas budayanya.

Dengan menggali lebih dalam berbagai ilmu dan perspektif baru yang telah mereka peroleh selama perjalanan ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ide-ide inovatif secara nyata dalam merancang berbagai alternatif pengembangan kota Surakarta di masa depan.

“Hal ini tidak hanya akan memperkaya pemahaman akademik mereka, tetapi juga meningkatkan kontribusi mereka dalam menciptakan solusi kreatif dan berkelanjutan bagi perkembangan kota, sehingga mampu menjawab berbagai tantangan urban di era modern,” tegasnya.

Baca Juga :  Lestarikan Kekayaan Nusantara, KKL Arsitektur UMS Eksplorasi Arsitektur Tana Toraja

Setelah melewati perjalanan KKL yang berlangsung selama empat hari dan memberikan begitu banyak wawasan serta pengalaman berharga, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh dampak yang lebih besar dari proses pembelajaran mereka di luar lingkungan perkuliahan formal.

Salah satu tim KKL Thailand Regu Maleo, David mengungkapkan bahwa momen paling berkesan yang mereka alami adalah saat menyusuri jalanan Bangkok di malam hari. Bukan hanya keindahan kota Bangkok yang membuat malam itu menjadi berkesan, tetapi juga kebersamaan menjadi semakin erat.

“Dengan ini kami menjadi lebih mengenal karakter satu sama lain dan menjadikan perjalanan KKL ini bukan hanya tentang tempat yang kami kunjungi, tetapi juga tentang kekompakan dan kerjasama yang semakin solid,” jawab David.

KKL Arsitektur UMS itu melakukan kunjungan ke Biro Architect 49 sebuah firma arsitektur berskala internasional yang telah menghasilkan berbagai inovasi desain di Asia termasuk di Bali.

“Kunjungan di Biro Architect 49 memberikan kesan yang sangat mendalam bagi mahasiswa karena mendapatkan wawasan langsung dari para arsitek profesional mengenai perancangan dan implementasi desain bangunan modern dengan memanfaatkan teknologi dalam prosesnya melalui penggunaan software Building Information Modeling (BIM), termasuk Revit dan Rhinoceros 3D,” jelas David.

Biro A49 juga merupakan biro arsitektur yang sangat terbuka dengan ide-ide segar dari arsitek muda, sehingga membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjadikan Biro A49 sebagai salah satu tujuan untuk melaksanakan internship nantinya.

Bangkok juga memiliki wadah ekspresi seni lokal dan internasional yang mendukung perkembangan industri kreatif di Thailand, yaitu Bangkok Art and Culture Centre yang berlokasi di Kawasan Siam Bangkok. Regu KKL Maleo mengunjungi bangunan BACC untuk mendapatkan inspirasi bagi kota Surakarta dalam pengembangan ruang seni dan budaya yang modern, inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga :  International Women’s Day 2025, Perjuangan Kolektif untuk Kesetaraan Gender

Thailand, sebagai negara dengan mayoritas beragama Buddha, memiliki beberapa tempat tujuan wisata temple, salah satunya adalah Wat Arun. Kawasan wisata ini dipisahkan dengan Sungai Chao Phraya yang merupakan sungai utama di kota Bangkok, yang juga sebagai jalur transportasi air. Tim KKL UMS mengunjungi Wat Arun yang masih satu kawasan dengan wisata sejarah The Grand Palace.

Kunjungan terakhir KKL dilaksanakan dengan tujuan Islamic Center Bangkok. Tempat ini bukan sekedar rumah ibadah, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi bagi komunitas Muslim setempat. Bangunan ini menjadi simbol keberagaman dan toleransi di Thailand.

Di sekitar bangunan utama, terdapat berbagai fasilitas pendukung, seperti panti asuhan, apartemen, serta halal food court yang menyediakan beragam kuliner. Keberadaan Islamic Center ini tidak hanya memperkuat kehidupan beragama, tetapi juga membangun solidaritas dan kesejahteraan bagi masyarakat Muslim di Bangkok.

“Melalui perjalanan KKL selama empat hari dengan banyaknya insight, kami berharap mendapatkan impact yang lebih besar di masa depan dari pembelajaran di luar bangku kuliah,” ungkap Puspa menambahkan. Prihatsari