Beranda Daerah Wonogiri Mengapa Petani Harus Jual Gabah ke Bulog, Apa Untungnya?

Mengapa Petani Harus Jual Gabah ke Bulog, Apa Untungnya?

Padi
Ilustrasi panen padi yang terendam genangan. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM
Mengapa petani didorong menjual gabah ke Bulog? Apa saja untungnya?

Terkait pertanyaan tersebut telah digelar meeting antara Kodim 0728 Wonogiri, Bulog, dan Dinas Pertanian Wonogiri, Selasa (4/3/2025).

Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Edi Ristriyono, menegaskan bahwa sinergi ini bertujuan memastikan hasil panen petani terserap dengan baik oleh Bulog. Langkah ini bukan hanya untuk menjaga stabilitas harga beras nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.

“Dari awal, TNI berkomitmen mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan. Kami harap kerjasama ini mampu mencegah permainan harga oleh tengkulak dan membuat petani bisa menjual gabahnya dengan harga layak,” ujar Dandim 0728 Wonogiri Letkol Edi Ristriyono.

Sebagai bentuk dukungan penuh, Dandim 0728 Wonogiri Letkol Edi Ristriyono menginstruksikan Babinsa untuk turun langsung ke lapangan. Mereka bertugas mengajak petani menjual gabah ke Bulog sekaligus membantu proses administrasi dan teknis lainnya.

“Kami berharap, program ini bisa berjalan lancar. Jika petani sejahtera, ketahanan pangan juga semakin kuat,” tandas Dandim 0728 Wonogiri Letkol Inf Edi Ristriyono.

Baca Juga :  Jadwal dan Lokasi Operasi Pasar Pangan Murah Ramadan dan Lebaran 2025 Plus Harga Kebutuhan Pokok Sasaran

Kenapa Petani Harus Jual Gabah ke Bulog?

Bulog menawarkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Angka ini menjadi acuan agar petani tidak dirugikan oleh spekulasi pasar.

Menurut Diky Yusfarino, Wakil Kepala Bulog Surakarta, menjual gabah ke Bulog memiliki beberapa keuntungan:

– Harga Pasti dan Adil
Bulog membeli gabah sesuai HPP, yaitu Rp6.500 per kg. Petani terhindar dari permainan harga tengkulak yang kerap memanfaatkan momen panen raya untuk menekan harga.

– Pembayaran Tunai
Sesuai keinginan petani, Bulog akan menerapkan pembayaran cash sehingga petani langsung menerima hasil penjualannya tanpa penundaan.

– Dukungan Penjemputan Gabah
Kolaborasi antara Bulog, Babinsa, dan PPL membantu merencanakan waktu panen dan memfasilitasi penjemputan gabah. Ini mempermudah petani, terutama mereka yang kesulitan dalam transportasi.

Baca Juga :  Longsor di Salam Temboro Karangtengah Wonogiri, Kerugian Tembus Puluhan Juta

– Stabilitas Harga Beras Nasional
Dengan menjual ke Bulog, petani turut berkontribusi menjaga ketersediaan stok beras nasional dan menghindari gejolak harga di pasar.

Diky Yusfarino juga menambahkan bahwa program ini bagian dari upaya mencapai swasembada pangan sesuai Asta Cita dengan target 3 juta ton gabah secara nasional. Aris Arianto