KESUKSESAN PT Sritex Tbk tidak terlepas dari prinsip-prinsip bisnis yang dipegang teguh oleh mendiang Lukminto. Baginya, menjalankan usaha bukan sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat dengan nilai-nilai luhur.
Salah satu prinsip utama yang selalu ia terapkan adalah menjalankan bisnis dengan hati yang bersih. Ia meyakini bahwa kebersihan hati harus selaras dengan kebersihan lingkungan kerja agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan menjaga keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.
Selain itu, disiplin menjadi faktor kunci dalam keberhasilan Sritex. Lukminto menanamkan kedisiplinan sebagai bagian dari budaya kerja, tidak hanya untuk karyawan, tetapi juga untuk dirinya sendiri. Baginya, disiplin adalah nyawa dari kesungguhan. Ia percaya bahwa seseorang yang disiplin akan menjalankan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab dan ketekunan, sehingga pada akhirnya akan mencapai kesuksesan.
Di samping kedisiplinan, Lukminto juga memperkenalkan konsep “Manajemen Cengli,” sebuah prinsip kerja sama yang adil dan saling menguntungkan. Ia memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam bisnisnya—mulai dari karyawan, mitra usaha, hingga pemerintah—mendapatkan manfaat dari keberadaan Sritex.
Baginya, keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya diukur dari keuntungan semata, tetapi juga dari dampak positif yang diberikan kepada banyak orang. Kejujuran, keterbukaan, dan keikhlasan dalam berbagi keberhasilan menjadi tiga pilar utama dalam konsep manajemen cengli yang ia jalankan.
Ketangguhan manajemen Sritex semakin terbukti ketika menghadapi krisis ekonomi global tahun 2009. Saat banyak perusahaan mengalami penurunan produksi dan harus melakukan efisiensi besar-besaran, Sritex justru mengambil langkah berani dengan melakukan ekspansi.
Lukminto ketika itu justru memutuskan untuk menginvestasikan Rp 500 miliar guna memperluas pabriknya di Sukoharjo, langkah yang kala itu dianggap penuh risiko. Namun, keputusannya terbukti tepat.
Sritex tidak hanya bertahan, tetapi semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia.
Keberanian dan visi Lukminto dalam mengelola bisnisnya pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan secara khusus memberikan pujian atas ketangguhan Sritex di bawah kepemimpinan Lukminto dan putranya, Iwan Setiawan.
Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, mereka mampu membawa perusahaan tetap berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Bagi Lukminto, prinsip-prinsip yang ia pegang teguh bukan sekadar kunci sukses pribadi, tetapi juga warisan yang ia tinggalkan untuk masa depan Sritex dan seluruh ekosistem bisnis yang terlibat di dalamnya. Suhamdani | Dokumen Joglosemar