Beranda Daerah Sragen Pemkab Sragen Perkuat Program ‘Super Desa’ dan ‘Tumis’ untuk Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Pemkab Sragen Perkuat Program ‘Super Desa’ dan ‘Tumis’ untuk Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Safari Ramadan 1446 H dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem di 21 desa di Kabupaten Sragen. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sragen, Suroto, yang mengunjungi Desa Ngrombo di Kecamatan Plupuh dan Desa Sidodadi di Kecamatan Masaran pada Selasa (11/3/2025) || dok Pemkab Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah Kabupaten Sragen terus berkomitmen dalam menanggulangi kemiskinan melalui berbagai program strategis. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah menjadikan pengentasan kemiskinan sebagai prioritas utama pembangunan daerah, sejalan dengan program Asta Cita yang diusung oleh Pemerintah Pusat.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Safari Ramadan 1446 H dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem di 21 desa di Kabupaten Sragen. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Sragen, Suroto, yang mengunjungi Desa Ngrombo di Kecamatan Plupuh dan Desa Sidodadi di Kecamatan Masaran pada Selasa (11/3/2025).

Dalam kesempatan itu, Wabup Suroto menegaskan bahwa kebijakan yang diusung pemerintahannya bersama Bupati Sigit Pamungkas adalah “Super Desa”.

“Kita akan tetap memprioritaskan pembangunan di beberapa sektor yaitu pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, rumah tidak layak huni (RTLH), termasuk aspek keagamaan juga dikerjakan,” jelas Wabup.

Selain program Super Desa, Wabup juga mengungkapkan bahwa strategi lain yang akan terus dikembangkan adalah inovasi “Tumis” (Tuntas Kemiskinan). Program ini akan lebih dipertajam, diperluas, serta diintegrasikan dengan berbagai aspek secara lebih komprehensif untuk memastikan hasil yang maksimal.

Baca Juga :  Heboh Perangkat Desa di Sragen Edarkan Narkoba Jenis Sabu Berhasil Ditangkap Tim Satuan Narkoba Polres Sragen

Diharapkan, program pengentasan kemiskinan ini dapat membawa perubahan nyata dari waktu ke waktu. Indikator keberhasilan program ini salah satunya adalah transformasi desa miskin menjadi desa maju. Wabup menjelaskan bahwa desa maju dapat dikenali ketika sudah tidak ada lagi RTLH, serta perbaikan kondisi tempat tinggal masyarakat. Rumah-rumah yang sebelumnya berlantai tanah diharapkan berubah menjadi berlantai keramik atau plester, sementara dinding gedek digantikan dengan tembok permanen.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Wabup meminta Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan validasi dan sinkronisasi data penerima bansos guna memastikan bantuan tepat sasaran. Selain itu, Dinsos juga harus bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan dalam proses pendataan serta pengecekan langsung di lapangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kasus di mana warga yang tidak tergolong miskin tetap menerima bantuan.

“Beberapa waktu kemarin kami sudah meminta Dinsos untuk segera melakukan validasi dan sinkronisasi data tujuannya agar tepat sasaran,” pintanya.

Baca Juga :  Bupati Sragen Sigit Pamungkas Hapus Denda PBB dan Bantuan untuk Warga, Diumumkan Pada Acara Safari Ramadhan di Kecamatan Mondokan

Salah satu warga penerima bantuan RTLH, Sumiyati, mengungkapkan rasa syukur atas perhatian pemerintah daerah terhadap masyarakat kurang mampu.

“Alhamdulillah, pasti bahagia dan berterima kasih karena Pemerintah terus memperhatikan masyarakat seperti kami di bawah,” ungkap Sumiyati.

Melalui langkah-langkah konkret ini, Pemkab Sragen berharap program pengentasan kemiskinan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang masih berada dalam kategori kemiskinan ekstrem. (*)