Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sritex Bangkrut, Karyawan Pabrik Garmen Was-was : Kami Takut Menyusul

Karyawan

Ilustrasi karyawan pabrik tekstil. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kabar mengejutkan datang dari PT Sri Rejeki Isman Textile atau PT Sritex. Perusahaan tekstil raksasa yang berbasis di Sukoharjo itu resmi menyatakan bangkrut dan menghentikan seluruh operasionalnya. Ribuan karyawan pun terpaksa menerima kenyataan pahit, di-PHK secara massal.

Kabar ini langsung membuat geger kalangan pekerja di berbagai perusahaan garmen lain. Mereka tak bisa menyembunyikan rasa khawatir bahwa nasib serupa bisa saja menimpa tempat kerja mereka.

Ketakutan di Kalangan Karyawan Pabrik Lainnya

Salah satu karyawan pabrik garmen di Wonogiri, RN (34), mengaku gelisah sejak mendengar berita bangkrutnya PT Sritex.

“Sritex itu besar, perusahaan raksasa. Kalau mereka saja bisa bangkrut, apalagi perusahaan tempat saya bekerja yang skalanya jauh lebih kecil,” ujarnya dengan nada cemas, Sabtu (1/3/2025).

Kekhawatiran serupa juga dirasakan BI (41), seorang pekerja bagian produksi di pabrik tekstil lain. Ia merasa masa depan pekerjaannya semakin tidak pasti.

“Kami semua was-was. Sekarang ekonomi sedang sulit, penjualan tidak seramai dulu. Kalau sampai perusahaan tempat saya kerja tutup, mau kerja di mana lagi?” katanya.

Sementara itu, ST (29), seorang karyawan garmen bagian jahit, mengaku takut kehilangan sumber penghasilan utama keluarganya.

“Cari kerja sekarang susah, persaingan ketat. Mau buka usaha kecil-kecilan juga bingung, karena iklim usaha sekarang nggak baik-baik saja. Modal juga nggak ada,” keluhnya.

Di tengah kondisi ekonomi yang masih lesu, para pekerja kini hanya bisa berharap agar perusahaan tempat mereka mencari nafkah tetap bertahan. Mereka berharap pemerintah dan pihak terkait turun tangan memberikan solusi nyata, baik dalam menjaga stabilitas industri tekstil maupun menciptakan lapangan kerja baru.

“Kami hanya ingin tetap bekerja dan bisa menghidupi keluarga. Semoga ini semua segera membaik,” pungkas ST. Aris Arianto

Exit mobile version