SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Research Group Inovasi Kompetensi Guru Sekolah Dasar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses menggelar pelatihan bertajuk “Artificial Intelligence in Education Berbasis Deep Learning pada Guru Sekolah Dasar di Kota Surakarta untuk Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkualitas”.
Kegiatan yang berlangsung Sabtu (12/7/2025) di Kampus IV UNS tersebut diikuti perwakilan guru dari dua sekolah mitra, yakni SD Muhammadiyah 5 Surakarta dan SD Negeri Tegalrejo. Sejumlah mahasiswa dari tiga jenjang pendidikan juga turut mendampingi pelatihan, di antaranya Yusuf Nur Hidayat, Rizki Karisma Rahmadian, Muhdy Dendi Hernanto, M.Pd, serta Ira Wati Subandi, S.Pd.
Acara dibuka secara resmi oleh Ira Wati Subandi yang bertindak sebagai MC. Materi inti disampaikan oleh Dr. Roy Ardiansyah, M.Pd, yang memaparkan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam pendidikan dasar. Ia menjelaskan bagaimana AI dapat membantu guru merancang pembelajaran adaptif, mempersonalisasi proses belajar siswa, hingga meningkatkan efisiensi penilaian.
Sesi berikutnya diisi oleh Dr. Idam Ragil WA, S.Pd., M.Si yang membimbing praktik langsung. Peserta diajak mengeksplorasi berbagai tools AI edukatif yang relevan untuk pembelajaran di tingkat sekolah dasar, dengan pendekatan student centered learning.
“Tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan literasi teknologi dan inovasi pedagogis para guru, sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Dr. Idam Ragil WA, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Suasana pelatihan berlangsung hangat dan interaktif. Diskusi mengenai deep learning dan pemanfaatan teknologi di kelas menjadi topik yang paling banyak menyita perhatian. Para guru peserta berharap pelatihan serupa dapat digelar secara rutin sebagai bagian dari pengembangan kompetensi profesional di era digital.
Pelatihan itu menjadi wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendampingi transformasi pendidikan dasar berbasis teknologi, sekaligus implementasi tridharma dosen di bidang pengabdian masyarakat. Tim pelaksana meyakini, sumbangsih pengetahuan dari kalangan akademisi sangat penting untuk memajukan pendidikan dasar yang berkeadaban dan berdaya saing. [*]
