Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Belanda Pulangkan Keris Diponegoro hingga Ribuan Fosil ke Indonesia

Pangeran Diponegoro | Wikipedia

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah benda bersejarah milik tokoh nasional Indonesia segera kembali ke tanah air setelah lama tersimpan di museum-museum Belanda. Di antaranya adalah keris Pangeran Diponegoro yang dikenal dengan nama Naga Siluman serta pusaka milik Teuku Umar dan Sultan Madura.

Kepastian itu disampaikan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, usai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025). Menurutnya, pemulangan artefak dilakukan menyusul kesepakatan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Raja Willem-Alexander saat kunjungan kenegaraan ke Den Haag, 26 September lalu.

“Sudah ada daftar artefak yang diminta untuk direpatriasi. Termasuk keris-keris pahlawan nasional dan perangkat budaya yang dahulu disita dalam peperangan,” ujar Fadli.

Selain pusaka, Belanda juga menyerahkan kembali fosil Homo erectus atau Manusia Jawa yang ditemukan Eugène Dubois di Trinil, Ngawi, pada 1891. Fosil ini selama lebih dari seabad menjadi koleksi Naturalis Biodiversity Center di Leiden. Penyerahan simbolis telah dilakukan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gouke Moes, kepada Fadli Zon.

Pemerintah Indonesia menyiapkan Museum Nasional sebagai tempat pameran artefak dan fosil yang dipulangkan. “Rencananya akan kita tampilkan untuk publik, karena benda-benda ini bukan hanya pusaka, melainkan juga saksi sejarah perjalanan bangsa,” tambah Fadli.

Sebelumnya, polemik sempat muncul pada 2020 terkait keris yang dikembalikan Belanda dan diklaim sebagai pusaka Naga Siluman milik Diponegoro. Sejumlah ahli keris dan keturunan Diponegoro menilai bentuknya lebih menyerupai dhapur Nagasasra berhias emas. Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah keris tersebut memang pusaka pribadi Sang Pangeran atau hanya salah satu koleksi yang pernah digunakan.

Di luar perdebatan itu, pemerintah menegaskan proses repatriasi akan dilakukan bertahap. Dari 30 ribu artefak yang tercatat, sebagian besar berupa fosil dan koleksi Dubois, termasuk 28 ribu lebih tulang Homo erectus yang menjadi temuan penting dalam kajian evolusi manusia.

Kesepakatan pemulangan ini dipandang sebagai langkah maju dalam hubungan Indonesia–Belanda. Selain memperkuat kerja sama kebudayaan, juga menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan sejarah bangsa. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

 

Exit mobile version