Beranda Umum Nasional Transmigration Update Forum 2025:  Dorong Lompatan Transformasi Transmigrasi Nasional

Transmigration Update Forum 2025:  Dorong Lompatan Transformasi Transmigrasi Nasional

Pembukaan Transmigration Update Forum oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Kementerian Transmigrasi | Sumber: Tim Dokumentasi Citiasia Inc

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Direktorat Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi (PKET) Kementerian Transmigrasi RI kembali menggelar Transmigration Update Forum (TUF) 2025 di Hall ASEAN Hotel Sultan, Jakarta.

Forum yang tahun ini mengusung tema “Trans-In-Motion: Growing Beyond Boundaries” tersebut diarahkan menjadi ruang strategis untuk memperbarui arah kebijakan sekaligus mendorong percepatan perubahan dalam program transmigrasi.

Tema yang diangkat menekankan bahwa transmigrasi harus bergerak lebih adaptif, kolaboratif, dan tanggap terhadap dinamika sosial-ekonomi masa kini. Melalui pendekatan tersebut, agenda TUF diharapkan menjadi motor penggerak untuk menghadirkan terobosan-terobosan baru bagi pengembangan kawasan transmigrasi.

Dalam sambutan pembukanya, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Velix Fernando Wanggai, S.I.P., M.PA., menegaskan pentingnya menjadikan TUF sebagai forum berskala kementerian yang mampu menghasilkan tema-tema strategis lintas isu.

“TUF 2025 perlu terus tumbuh menjadi ruang yang memberikan kontribusi nyata untuk perkembangan transmigrasi nasional,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilis ke Joglosemarnews.


Pembukaan Transmigration Update Forum oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Kementerian Transmigrasi | Sumber: Tim Dokumentasi Citiasia Inc

Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tamu kehormatan dari berbagai lembaga, antara lain: Dr. Ir. Andi Wijaya, S.T., M.M., M.A.P, Muhammad Burhanudin Borut, S.STP., M.P.P, Lely Hiswendari, S.Kom., M.M.Si, Dra. Dewi Mulyani, M.P dan Prof. Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si.

Forum semakin hidup dengan paparan dari para narasumber yang tampil dalam dua sesi utama, yaitu Beyond Spotlight dan In-Motion Talk. Sesi Beyond Spotlight menghadirkan Prof. Dr. Ir. Harianto, M.S.; Siti Rohaya, S.Sos.; serta Moch Charis, S.T. Sementara dalam In-Motion Talk, hadir Muhammad Qufal Umaternate, S.STP., M.Si.; Prof. Dr. Teguh Kurniawan, M.Sc.; Dr. Cecep Ijang Wahyudin; dan Hendrik Kuswoyo, S.H.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Ijazah Palsu  Wagub Babel Hellyana, Mendikti: Ijazah Bisa Dilacak Lewat PDDIKTI

Di tengah semangat perubahan tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Drs. Nirwan Ahmad Helmi, M.M., mengingatkan bahwa dunia transmigrasi masih menghadapi tantangan mendasar. Mulai dari keterbatasan SDM unggul hingga persepsi publik yang belum sepenuhnya positif terhadap program transmigrasi.

Karena itu, menurut para pemangku kebijakan, transformasi transmigrasi menjadi kebutuhan mendesak. Upaya tersebut meliputi pembenahan regulasi, penyesuaian implementasi di lapangan, hingga penguatan koordinasi antarlembaga.

Velix Fernando Wanggai sebelumnya juga menekankan bahwa reformasi kebijakan menjadi fondasi kunci untuk memastikan transmigrasi tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam sesi In-Motion Talk, Muhammad Qufal Umaternate menyoroti perlunya dukungan menyeluruh dari berbagai pemangku kepentingan. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi satu-satunya cara agar transformasi transmigrasi benar-benar berdampak bagi masyarakat di kawasan.

Pada sisi yang lain, penguatan ekonomi kawasan masih menjadi fokus penting. Dalam sesi Beyond Spotlight, Moch Charis memaparkan tiga pilar utama untuk membangun ekonomi transmigrasi yang kompetitif, yakni inklusi, ekspor, dan inovasi.

Baca Juga :  Buruh Tolak UMP Jakarta 2026, Said Iqbal: Tak Masuk Akal Lebih Rendah dari Bekasi

Ia mencontohkan inovasi pengolahan lendir buah kopi arabika yang dikembangkan di wilayahnya dan kini sudah merambah pasar internasional.

Keberhasilan tersebut menjadi representasi dari apa yang hendak dicapai TUF 2025 — mendorong inovasi lokal, memperkuat peran masyarakat, serta membuka peluang ekonomi baru di kawasan transmigrasi.

Forum itu kemudian ditutup dengan komitmen Kementerian Transmigrasi bersama seluruh institusi terkait untuk membawa hasil diskusi TUF ke tahap implementasi. Pemerintah menegaskan transmigrasi akan terus diarahkan sebagai kekuatan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di berbagai penjuru Indonesia.  [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.