Beranda Umum Nasional Akui Bantuan untuk Aceh Masih Minim, Gubernur Mualem Siap Terima Dukungan Asing

Akui Bantuan untuk Aceh Masih Minim, Gubernur Mualem Siap Terima Dukungan Asing

Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem)  saat berada di Istana Kepresidenan Jakarta soal polemik Bendera Bulan Bintang dan konflik empat pulau, Selasa (17/6/2025) | instragram muzakirmanaf1964

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Sampai sejauh ini, bantuan untuk para korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh dinilai masih kurang. Karena itulah, sekalipun pemerintah pusat belum membuka pintu bantuan asing, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) mengatakan siap menerima, jika ada bantuan asing masuk.

Mualem menyampaikan hal tersebut saat meninjau kondisi terdampak di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (11/12/2025). Ia menilai kebutuhan yang mendesak masih jauh dari cukup, kecuali distribusi bahan pangan yang mulai merata.
“[Bantuan] masih kurang. Semuanya, dari A sampai Z kurang semuanya. Kecuali sembako, boleh dikata sudah merata,” ujar Mualem.

Ia menegaskan, segala bentuk dukungan kemanusiaan dari pihak internasional akan diterima demi mempercepat penanganan pascabencana. “Kalau mereka (pihak asing) memberi, kita terima. Ini kemanusiaan,” katanya.

Menurutnya, pemerintah Aceh telah mengaktifkan posko bantuan di Lhokseumawe yang menjadi titik distribusi bagi warga yang membutuhkan. Berbagai kebutuhan seperti sembako, obat-obatan, dan bantuan dasar lainnya terus disalurkan sambil menyesuaikan situasi di daerah terdampak.

Beberapa hari sebelumnya, Mualem juga sudah menyampaikan bahwa Aceh tidak menutup diri terhadap dukungan dari luar negeri. Ia membantah anggapan bahwa pemerintah Aceh mempersulit izin masuknya bantuan asing.
“Mereka tolong kita, kok kita persulit? Kan bodoh,” tegasnya usai rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan gubernur di posko terpadu penanganan bencana Aceh, Minggu (7/12/2025).

Baca Juga :  Hujan Ekstrem Picu Longsor Beruntun di Bandung Barat, Akses Warga Terputus

Menurutnya, bantuan dari negara tetangga sudah mulai berdatangan, termasuk dari Kuala Lumpur berupa tenaga medis dan pasokan obat-obatan. Bahkan, tambahan obat-obatan dalam jumlah besar disebut akan kembali dikirimkan.
“Mereka hari Rabu akan datang membawa obat sebanyak tiga ton lagi dan dokter,” tambahnya.

Tim Khusus dari Tiongkok Turun Bantu Evakuasi

Selain bantuan medis, Aceh juga menerima kedatangan tim pencarian dari Tiongkok. Lima anggota tim tersebut tiba pada Jumat malam (5/12/2025) dan langsung diterjunkan ke lokasi yang sulit dijangkau. Mereka membawa perangkat khusus untuk mendeteksi jasad korban yang tertimbun lumpur.
“Hari ini ada datang tim dari China lima orang untuk mendeteksi mayat yang ada di dalam lumpur dan mereka ada alat untuk mengambil mayat-mayat itu,” kata Mualem.

Tim tersebut dijadwalkan bergerak di beberapa titik yang selama ini menyulitkan proses evakuasi manual.

Di sisi lain, pemerintah pusat menyampaikan bahwa Indonesia belum membuka pintu resmi untuk menerima bantuan dari negara lain. Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan bahwa pemerintah masih mengandalkan kemampuan nasional dalam menangani bencana banjir di Sumatra.
“Saat ini kita belum membuka,” ujarnya di Gedung Pancasila, Jumat (5/12/2025).

Baca Juga :  Komisi IV Semprot Menteri Kehutanan: “Tak Punya Hati Nurani, Kalau Tak Mampu Mundur!”

Ia menambahkan bahwa bantuan internasional baru akan diminta apabila kondisi sudah dianggap membutuhkan intervensi dari luar.
“(Masih ditutup) sampai kita merasa kita membutuhkan bantuan,” kata Sugiono.

Menurutnya, pemerintah yakin penanganan bencana masih bisa diupayakan melalui sumber daya dalam negeri. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.