Beranda Edukasi Akademia Welcome Wonogiri! IIM Surakarta Panaskan Mesin, Mahasiswa Siap Terjun ke 10 Desa...

Welcome Wonogiri! IIM Surakarta Panaskan Mesin, Mahasiswa Siap Terjun ke 10 Desa plus 1 Kelurahan di Selogiri

Kuliah
Pembekalan PKN mahasiswa IIM Surakarta sebelum diterjunkan ke Selogiri Wonogiri. Dok. Panitia

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang penerjunan lapangan awal 2026, mahasiswa Institut Islam Mamba’ul ‘Ulum Surakarta mengikuti pembekalan Praktik Kerja Nyata (PKN) yang digelar di Gedung Dakwah Mamba’ul ‘Ulum, Surakarta, Kamis (4/12/2025). Kegiatan ini menjadi fase krusial sebelum ratusan mahasiswa ditempatkan di 10 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, mulai Januari 2026.

Pembekalan lapangan tersebut menghadirkan narasumber lintas sektor yang langsung bersentuhan dengan dinamika masyarakat desa. Mulai dari Camat Selogiri, Kepala KUA Selogiri, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga BPJS Kesehatan. Seluruh materi dirangkai dalam satu tema besar: Pembangunan Desa Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Berbasis Nilai Agama, Budaya, dan Kearifan Lokal.

Rektor IIM Surakarta, Dr. Edy Muslimin, S.Ag, M.SI, menegaskan bahwa PKN bukan agenda seremonial tahunan, melainkan ruang belajar nyata yang menguji kapasitas akademik, etika sosial, dan kepekaan mahasiswa terhadap persoalan desa. Ia mengapresiasi keterbukaan Pemerintah Kecamatan Selogiri dan pemerintah desa yang bersedia menjadi ruang belajar mahasiswa. Menurutnya, keberhasilan PKN diukur dari sejauh mana mahasiswa mampu mendorong praktik pendidikan, sosial keagamaan, ekonomi kemasyarakatan, serta pemahaman hukum dan tata kelola pemerintahan desa secara aplikatif.

Camat Selogiri, Toto Tri Mulyarto, dalam arahannya menekankan posisi mahasiswa sebagai mitra strategis pembangunan berbasis masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya adaptasi sosial, komunikasi yang efektif, serta etika ketika berinteraksi dengan perangkat desa dan warga. Mahasiswa diharapkan membaca kebutuhan lokal secara jeli agar program kerja yang dijalankan tidak berhenti pada formalitas, tetapi benar-benar relevan dengan konteks desa.

Dari perspektif keagamaan, Kepala KUA Selogiri yang diwakili Asfari, S.Ag, menggarisbawahi urgensi moderasi beragama di tengah kemajemukan masyarakat. Mahasiswa diminta menjaga sikap inklusif, menghormati perbedaan, dan mengekspresikan nilai keislaman secara santun dalam setiap aktivitas pengabdian. Pendekatan tersebut dinilai krusial untuk menjaga ketenangan sosial sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap peran mahasiswa.

Sementara itu, perwakilan FKUB, Dr. HM. Jafar Nashir, M.Ag, memaparkan peta kerukunan umat beragama di tingkat lokal serta potensi isu sosial keagamaan yang kerap muncul di desa. Mahasiswa dibekali strategi membangun dialog, membaca potensi konflik sejak dini, dan bersikap bijaksana ketika menghadapi dinamika sosial lintas keyakinan selama PKN berlangsung.

Aspek perlindungan peserta juga menjadi perhatian. Dadang Supriyatna dari BPJS Kesehatan menjelaskan bahwa seluruh mahasiswa PKN dilindungi melalui skema Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Perlindungan tersebut berlaku saat perjalanan, selama aktivitas di lokasi pengabdian, hingga pelaksanaan program pemberdayaan, mencakup pembiayaan pengobatan, penanganan medis, dan rehabilitasi sesuai ketentuan.

Dengan pembekalan ini, mahasiswa IIM Surakarta diarahkan menjalankan program kerja lintas bidang—sosial keagamaan, pendidikan, ekonomi masyarakat, serta hukum dan pemerintahan—secara terukur dan berdampak. Kampus menargetkan pelaksanaan PKN 2026 berjalan efektif, memperkuat relasi institusi dengan masyarakat Selogiri, serta menghadirkan praktik pengabdian yang selaras dengan kebutuhan desa dan nilai-nilai lokal. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.