SRAGEN– Kondisi jalan rusak di sejumlah titik jalan kabupaten di Desa Sidodadi, Masaran ternyata tak kunjung mendapat respon dari dinas terkait. Kesal dengan lambannya respon Pemkab, sejumlah donatur dan pihak desa akhirnya terpaksa mengupayakan pengadaan sirtu (pasir batu) untuk mengurug sementara lubang-lubang jalan yang menghiasi jalur itu.
Kiriman sirtu itu datang sehari setelah foto dan berita jalur pisang di Sidodadi, Masaran, ramai menjadi sorotan publik dan media sosial.
“Ya kemarin kami langsung mencarikan sirtu. Dananya dari desa. Sebagian dari donatur dan warga yang peduli. Kalau dari kabupaten malah belum ada, ” papar Kades Sidodadi, Ngatimin, Selasa (6/2/2018).
Menurutnya, Pemdes dan warga sebenarnya sangat berharap kerusakan jalan kabupaten yang sangat dikeluhkan warga itu bisa segera diperbaiki. Hingga kini, juga belum ada kabar kapan perbaikan akan dilakukan.
Sementara, upaya mendatangkan sirtu swadaya untuk menambal itu mendapat respon positif dari warga. Namun sebagian besar masih menyayangkan lambannya sikap Pemkab yang tak segera tergerak melakukan perbaikan.
“Kalau pajak telat saja dioprak-oprak. Giliran jalan rusak, sudah dilaporkan, disuarakan juga nggak ada kejelasan kapan mau diperbaiki, ” ujar Anto, salah satu warga Sidodadi, Selasa (6/2/2018).
Seperti diberitakan, aksi keprihatinan atas akses jalan rusak di Sidodadi sempat memantik perhatian publik. Kondisi sebagian jalan yang rusak dan belum ada perbaikan memicu aksi kreatif warga untuk menyindir dengan menanam pohon pisang.
Kondisi jalan milik kabupaten di jalur itu rusak parah dan berhias lubang besar. Hujan yang mengguyur memicu genangan sehingga warga banyak menyindir dengan menanam pohon pisang. Aksi deretan pohon pisang di tengah jalan itu juga ramai di media sosial khususnya di grup Facebook Kumpulan Wong Sragen (KWS).
Foto jalan rusak Sidodadi dengan pemandangan pohon pisang berjajar di jalan yang diunggah akun bernama Kuswandi ramai dikomentari netizen. Rata-rata prihatin dan bahkan mengusulkan ide menggelitik yakni dengan menanami padi, disebari lele atau dibuat pemancingan.
Seperti akun Aric Ciut yang berkomentar Mben Dina q Lewat Lur, Ngelu. Kemudian akun Dobos Bos yang mengunggah foto lain masih di jalur yang sama dengan tanaman pisang lebih banyak.
Namun ada pula yang berkomentar agar sebaiknya tak perlu ramai, diurug dulu biar bisa dilewati. Jika ditanami pisang malah tak bisa dilewati. Muncul dari akun Sutris No yang mengunggah foto jalan rusak di Grompol dan muncul dua pohon pisang. Wardoyo