SRAGEN– Siapa bilang kehidupan demokrasi hanya terjadi di pemilihan pemimpin dan di percaturan politik saja. Di dunia sekolah pun, tata cara berdemokrasi juga mulai diperkenalkan dalam wujud nyata.
Salah satunya di MTsN 4 Sragen yang mulai menerapkan pendidikan demokrasi melalui pemilihan Ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM). Uniknya, kegiatan pemilihan Ketua OSIM yang dihelat Senin (12/3/2018) dikemas mirip panggung Pilkada langsung.
Layaknya sebuah kontestasi pemilihan kepala daerah, siswa di MTsN di Plupuh itu diberikan kesempatan memilih calon Ketua OSIM lewat sejumlah tahapan.
Untuk menggelar pemilihan, pihak sekolah menggandeng Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat. Sekitar 812 siswa dari semua kelas diwajibkan memberikan hak suaranya.
Wakasek Kesiswaan MTsN 4 Sragen, Djoko Susilo mengungkapkan prosesi pemilihan digelar secara langsung dibagi beberapa tahapan.
“Pemilihan dibagi menjadi 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sesuai jenjang kelas. TPS 01 diperuntukan bg siswa kls 7, TPS 02 siswa kls 8 dan TPS 03 utk siswa kls 9. siswa memberikan hak suaranya secara bergantian sesuai urutan Daftar Pemilih Tetap (DPT), ” paparnya di sela pemilihan.
Sebelum pemilihan dilaksanakan apel terlebih dahulu. Dalam sambutannya kepala MTsN 4 Sragen, Sumanto, mengatakan semua warga madrasah harus mengikuti proses pemilihan sampai dengan selesai. Pasalnya kegiatan itu adalah salah satu bntuk latihan untuk memilih pemimpin yang bisa diandalkan.
Siswa yang menjadi kandidat calon untuk dipilih juga harus menunjukkan kreatifitasnya guna menarik perhatian teman-teman agar memilihnya.
“Pemilihan secara langsung ini juga dilaksanakan sebagai bagian dari pendidikan dan mengenalkan kehidupan demokrasi sejak dini,” paparnya.
Pembina OSIM MTsN 4 sragen, Didik Hardi kemudian memberikan arahan tentang tata cara pemilihan yang sama persis dengan aturan Pemilu. Panitia kemudian membentuk petugas TPS, Pengawas dan Pengamanan yang bertugas menyelenggarakan tata cara pemilihan.
Dalam pemilihan OSIM ini diikuti oleh tiga pasangan calon. Yakni paslon nomor urut 1: Muh Daffa – Vena Enjelita, nomor urut 2, Arfian Alfarizi – Askhabul Jannatunnisa dan paslon nomor tiga adalah Hendrik Saiful – Arimbi Dela Aprilia.
Selesai penyampaian tata cara dari pembina OSIM, tahapan berikutnya adalah paparan visi misi. Tiga Paslon diberi kesempatan menyampaikan visi-misi dan program mereka jika terpilih.
Setelah itu, para siswa menuju TPS nya masing-masing. Satu persatu diarahkan mulai dari pendaftaran, pngambilan surat suara pencoblosan di bilik dan pencelupan jari ditinta sebagai tanda sudah memilih.
Adapun hasil pemilihan akhirnya menahbiskan paslon nomor 2, Arfian Alfarizi- Askhabul Jannatunisa sebagai pemenang dengan meraup 450 suara, mengungguli dua paslon lainnya yang meraih 114 suara dan 185 suara.
Djoko menambahkan dengan proses seperti ini diharapkan siswa mengenal demokrasi secara langsung dan menggunakan hak-hak suaranya dan menentukan pemimpin dalam hal ini Ketua OSIM.
“Selain itu juga dapat membentuk karakter siswa serta mengajarkan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Sekaligus mengajarkan bagaimana mereka bertanggungjawab terhadap pemimpin yang dipilih dan baik tanpa harus dinodai money politik, ” tukasnya.
Salah satu siswa yg menjadi petugas TPS, Melany Nur Hidayati mengaku senang memgikuti pemilihan ketua OSIM. Menurutnya, pemilihan seperti ini memiliki manfaat saat dia mempunyai hak pilih nanti, dengan acara ini bisa mengerti dan bisa memilih dengan benar saat sudah bisa milih pemimpin. Wardoyo