Beranda Daerah Sragen Trauma Pasca Penyerangan Misterius di Ponpes Tanon Sragen. 2 Santri Mengungsi, ...

Trauma Pasca Penyerangan Misterius di Ponpes Tanon Sragen. 2 Santri Mengungsi, Satu Santri Pilih Pulang Kampung

Pimpinan pondok pesantren Raudlatul Falah Dukuh Karangdowo, Kecik, Tanon, Sragen, Ustadz Umar saat menunjukkan lokasi kamar tempat santrinya diserang pria misterius Rabu (14/3/2018). Foto/Wardoyo
Pimpinan pondok pesantren Raudlatul Falah Dukuh Karangdowo, Kecik, Tanon, Sragen, Ustadz Umar saat menunjukkan lokasi kamar tempat santrinya diserang pria misterius Rabu (14/3/2018). Foto/Wardoyo

SRAGEN- Insiden teror penyerangan yang menimpa santri di Pondok Pesantren Raudlatul Falah di Dukuh Karangdowo RT 26, Desa Kecik,  Kecamatan Tanon,  Rabu (14/3/2018) siang memicu trauma. Akibat penyerangan oleh pria misterius yang melukai santri bernama Udin (17) asal Wonosobo itu telah membuat rekan santri lainnya ketakutan.

Bahkan saking traumanya, dua santri harus mengungsi ke Ponpes di Buduran,  Kalikobok,  Tanon. Sedangkan satu santri lainnya memilih pulang ke Wonosobo,  beberapa saat setelah kejadian.

“Yang dua anak ngungsi ke Pondok di Buduran Kalikobok. Yang satu pulang ke rumahnya tadi. Namanya anak,  mungkin takut ada kejadian begitu, ” papar pengasuh Ponpes Raudlatul Falah,  Ustadz Umar Rabu (14/3/2018) malam.

Menurutnya saat ini yang bertahan di pondok masih ada empat orang santri. Ia mengaku tidak mengetahui pelaku penyerangan.

Baca Juga :  Bupati Yuni Resmikan Sejumlah Ruas Jalan dan Jembatan di Sragen, Sebut Kejar Kekurangan Jalan Mantap 13 %

Saat kejadian dirinya tengah berada di Sumberlawang. Baru setiba di rumah,  dirinya sudah dilapori bahwa ada salah satu santrinya,  Udin mendapat serangan dari pria misterius saat berjaga ketika santri lain tengah salat duhuf.

“Nggak ada yang tahu seperti apa wajahnya. Kata anak yang tahu,  orangnya seperti pakai penutup. Dikejar sudah nggak kecandak, ” tuturnya.

Ustadz Umar menguraikan pondok pesantren sederhana yang diasuhnya itu sudah berdiri hampir 15an tahun. Meski teror sudah berulangkali dialami,  namun teror yang disertai penyerangan dan melukai santri baru kali ini terjadi.

Sementara,  Kasie Pemerintahan Kecamatan Tanon,  Daliyo menyampaikan santri yang menjadi korban penyerangan dirujuk dari Puskesmas Tanon ke RS Yakssi Gemolong. Wardoyo