MAKASSAR – Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami kenaikan. Sementara itu, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang menjadi penantang terkuat petahana justru turun.
Angka itu meningkat dibanding dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen. Sementara itu, potensi keterpilihan Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yang merekam angka 18,2 persen.
Survei dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018, sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.
Penurunan elektabilitas tak hanya terjadi pada Prabowo, tetapi juga pada calon-calon potensial lainnya. Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang sebelumnya dipilih oleh 3,3 persen, kini jadi 1,8 persen.
Calon lainnya makin susut keterpilihannya jadi kurang dari 1 persen. Naiknya elektabilitas Jokowi dan turunnya potensi keterpilihan tokoh-tokoh penantangnya bisa dijelaskan dari dua sisi.
Pertama, naiknya kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Kedua, masih kaburnya kepastian calon penantangnya untuk maju dalam Pemilu 2019.