Saat Peternak Sapi Sukorejo Bingung Bayi Sapinya Sungsang dan Tak Mungkin Operasi Cesar

    Penyuluhan peternakan di Sukorejo oleh petugas kesehatan hewan Disnakkan Kamis (18/10/2018). Foto/Wardoyo
    Penyuluhan peternakan di Sukorejo oleh petugas kesehatan hewan Disnakkan Kamis (18/10/2018). Foto/Wardoyo

     

    SRAGEN- Program TMMD Reguler 2018 yang digelar Kodim Sragen di Desa Sukorejo, Sambirejo tak hanya fokus di pembangunan akses fisik. Pihak Kodim pun memperluas kegiatan dengan membekali peternak setempat dengan pengetahuan.

    Salah satunya lewat kehadiran pakar peternakan dari Dinas Peternakan Sragen, Drh Suprapto. Suprapto dihadirkan khusus Kamis (18/10/2018) untuk memberikan pembekalan kepada peternak sapi dan unggas di Sukorejo dan sekitarnya.

    Penyuluhan digelar di Balai Desa Sukorejo dengan dihadiri puluhan warga yang memiliki ternak. Kegiatan dihadiri Kades Sambi Ngadimin, Danramil 06/Gondang Kapten inf Warisman, Babinsa Sambi Serma Heri beserta warga desa Sambi yang hadir 70 orang.

    Dalam penyuluhannya, Suprapto membeberkan bagaimana beternak khususnya sapi yang baik mulai dari pemilihan bibit, pembersihan kandang hingga pemenuhan kebutuhan pakan bernutrisi.

    “Ayo sapa yang mau tanya,” ujarnya membuka sesi tanya jawab.

    Sugiman, peternak asal Sambi menanyakan pernah punya pengalaman tak mengenakkan. Sapi betinanya melahirkan tapi sungsang atau terbalik posisinya. Ia saat itu kebingungan bagaimana menanganinya.

    “Saya bingung akhirnya saya bantu keluarkan pakda tapi akhirnya anaknya mati. Bagaimana kalau begitu Pak, padahal enggak mungkin dioperasi cesar,” tanyanya.

    Suprapto pun menjawab jika ada  masalah dengan kelahiran ternak atau problem lain bisa memanggil dokter hewan yang sudah pengalaman supaya ditangani.

    Dia juga menambahkan untuk pemeliharaan sapi tidak cukup hanya memberikan makan sapi asal kenyang.

    Tetapi harus diberikan tambahan makan sapi seperti rumput supaya indukan sapi mudah untuk reproduksi.

    Dandim 0725/Sragen, Letkol Kav Luluk Setyanto mengatakan kegiatan penyuluhan itu digelar sebagai bagian giat non fisik untuk memberikan wawasan tambahan bagi peternak agar bisa mendapat ilmu yang bermanfaat bagi aktivitas peternakannya. Wardoyo