SLEMAN – Aksai Cepat Tanggap (ACT) DIY memberikan pelatihan mitigasi kebencanaan kepada siswa-siswi MA Miftahunnajah di Ngaglik, Sleman, Rabu (30/1).
Kegiatan yang dilakukan Tim DER (Disaster Emergency Response) itu digelar dengan mengusung tajuk ‘Humanity Day’.
Melalui rilisnya ke Joglosemarnews, Nasrudin dari ACT DIY menjelaskan, mitigasi bencana tersebut digelar sebagai atu langkah untuk meminimalisasi risiko jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa bencana alam.
“Dalam mitigasi kali ini, para siswa diajak mengenal berbagai potensi bencana khususnya di Yogyakarta, serta langkah penyelamatan diri jika suatu saat terjadi bencana,” paparnya.
Dalam mitigasi bencana tersebut, pertama kali para siswa diberikan teknik evakuasi kebakaran serta tata cara pemadaman api menggunakan kain basah dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
“Saat itu para siswa diajak melakukan pemadaman api secara aman,” jelasnya.
Mitigasi berikutnya, ujar Nasrudin, adalah tentang langkah evakuasi gempa bumi. Hal itu penting diberikan, karena menurut sejarahnya, Yogyakarta pernah mengalami bencana gempa bumi yang mengakibatkan tewasnya ribuan jiwa.
Mitigasi terakhir yang diajarkan adalah responsibilitas dan kesiagaan terhadap erupsi Gunung Merapi. Hal ini perlu juga diajarkan, karena lokasi MA Miftahunajah terletak tidak jauh dari Gunung Merapi.
Terlebih lagi, di dekat sekolah tersebut terdapat sungai yang memiliki potensi untuk dialiri lahar dingin dari Gunung Merapi.
Mirza, siswa kelas X yang tengah mengikuti pelatihan Humanity Day, menyatakan terima kasihnya kepada ACT DIY atas pelatihan yang diselenggarakan.
Dia mengakui, pelatihan seperti itu sangat bermanfaat bagi para siswa untuk melatih kemampuan dan kesigapan mereka untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
“Pelatihan seperti ini penting juga untuk dilakukan di sekolah-sekolah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Izzudin dari pihak sekolah dalam kata sambutannya menyampaikan pentingnya edukasi kebencanaan bagi para siswa. Minimal mengerti langkah evakuasi penyelamatan diri saat bencana terjadi.
“Kami memiliki preseden dengan bencana khususnya kebakaran. Kami berada di wilayah, di mana gempa adalah biasa. Tempat ini merupakan zona tiga siaga Merapi, sehingga keahlian mitigasi bencana menjadi penting. Karena itu kami berterimakasih sebanyak-banyaknya kepada mitra kami ACT DIY yang telah mendampingi sekolah kami dalam rangka membangun sekolah siaga bencana,” paparnya. suhamdani